Salin Artikel

Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Tempat Istirahat dari Hiruk Pikuk Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah padatnya kota metropolitan Surabaya, tersembunyi hamparan hijau yang menawarkan kesejukan dan ketenangan. Yaitu, Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar.

Wisata alam hutan mangrove itu hadir sebagai jawaban atas riuhnya hiruk-pikuk perkotaan.

"Iya, di sini ijo-ijo (pemandangan hijau) enak, orang kalau liburan yang dicari kayak gini apalagi di Surabaya," kata Wid, salah satu penjaga pos Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar saat ditemui pada Selasa (21/1/2025).

Ucapan Wid tidak berlebihan. Begitu melangkahkan kaki ke dalam kawasan ini, mata langsung disambut dengan pemandangan rimbun pepohonan mangrove yang rindang.

Suara kicauan burung dan gemerisik dedaunan yang tertiup angin terasa menenangkan dan mengistirahatkan pikiran yang penat.

Trek kayu sepanjang 600 meter yang membelah hutan mangrove menjadi saksi bisu begitu banyak cerita keluarga yang mencari ketenangan di akhir pekan.

"Wisatanya banyak, untuk anak-anak, juga untuk wisata lansia berolahraga," tambah Wid.

Bagi yang mencari sensasi lebih menantang, tersedia wahana ATV yang bisa memacu adrenalin sembari menikmati udara segar.

Sementara untuk yang ingin bersantai, bebek-bebekan air dan gazebo dengan desain yang menarik siap mengajak pengunjung berkeliling sembari menikmati riak air yang menyejukkan.

Salah satu daya tarik utama adalah layanan sewa mobil golf yang tersedia dalam dua pilihan kapasitas.

Sehingga, pengunjung dapat secara leluasa menikmati luasnya hamparan mangrove dengan asyik dan santai.

"Ada juga nanti yang sewa mobil golf per jam. Ada yang Rp 200.000 3 orang, Rp 300.000 untuk 7 orang," jelas Wid.

Fasilitas ini menjadi favorit keluarga besar yang ingin menikmati keindahan kawasan mangrove tanpa perlu berjalan kaki terlalu jauh.

Dengan mobil golf, mereka bisa mengeksplorasi sudut-sudut tersembunyi kawasan ini dengan lebih nyaman.

Menariknya, tempat ini telah menjadi magnet tidak hanya bagi warga lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.

"Kemaren sudah dua kali rombongan kapal pesiar yang ke sini. Maret nanti ada lagi," ungkap Wid dengan bangga.

Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB pada hari biasa.

Khusus akhir pekan, pengelola memberikan waktu tambahan dengan membuka lebih awal pada pukul 07.30 WIB.

"Kalau musim liburan bisa 1.000 sampai 2.000 pengunjung. Sabtu minggu," tambah Wid menggambarkan ramainya kawasan ini di akhir pekan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/22/090437878/kebun-raya-mangrove-gunung-anyar-tempat-istirahat-dari-hiruk-pikuk-surabaya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com