Salin Artikel

Pedagang di Banyuwangi Putar Otak Hadapi Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg

Menghadapi hal tersebut, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya para pedagang mulai memutar otak menghadapi kenaikan harga tersebut.

Salah satunya adalah Sujatmiko, produsen jajanan WM Bakpao Karakter di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Tentu saja keberatan karena omzet pasti berkurang,” kata pria yang akrab disapa Miko itu, Selasa (14/1/2025).

Miko kini tengah mengatur strategi usahanya yang dihadapkan pada beberapa pilihan yang mau tidak mau harus dipilihnya. Di antaranya, menaikkan harga jual produk atau mengecilkan ukuran.

Terlebih, harga bahan-bahan bakpao seperti cokelat dan gula juga mulai mengalami kenaikan, sementara tepung yang menjadi bahan baku bakpao juga terkadang langka di pasaran.

“Otomatis pengeluaran lebih besar, pemasukan berkurang. Kalau harga dinaikkan, customer belum tentu mau menerima,” ujar bapak dua anak itu.

Sehingga, kemudian pilihan yang paling memungkinkan untuk dipilihnya adalah mengurangi ukuran bakpao.

Miko mengurai, satu tabung elpiji tiga kilogram digunakan untuk proses produksi bakpaonya dalam 2-3 hari dan biasa membeli di pangkalan elpiji dengan harga HET Rp 17.000 yang sebetulnya lebih tinggi dari HET seharusnya yaitu Rp 16.000.

“Malah saat terakhir beli itu wanti-wanti petugasnya adalah akan ada kelangkaan, bukan informasi kalau ada kenaikan harga,” ungkap dia.

Kini, dia hanya berharap kenaikan tersebut sebisa mungkin dibatalkan, namun jika pun pada akhirnya itu adalah pilihan terakhir, maka dia berharap pasokan tetap stabil, dan akan ada bantuan yang meringankan bagi UMKM.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah akan menaikkan harga elpiji tiga kilogram mulai besok 15 Januari 2024 dari HET Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 yang dikeluarkan pada 24 Desember 2024.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (KUMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, informasi tentang kenaikan disampaikan pertengahan pekan lalu.

Informasi ini disampaikan dalam rapat bersama Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur yang meminta Kabupatan dan Kota memberlakukan HET terbaru secara serentak mulai 15 Januari.

“Sosialisasi terkait kenaikan HET elpiji memang tidak dilakukan jauh-jauh hari, salah satunya untuk mencegah penimbunan,” tandasnya.

Sementara itu, terkait stok elpiji tiga kilogram di Banyuwangi jelang kenaikan HET, Nanin mengatakan bahwa stok dipastikan aman untuk memenuhi konsumsi masyarakat Banyuwangi.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/14/211536178/pedagang-di-banyuwangi-putar-otak-hadapi-kenaikan-harga-elpiji-3-kg

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com