Salin Artikel

282 Sekolah di Kabupaten Malang Rusak, Pemkab Ajukan Perbaikan

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan infrastruktur sekolah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kerusakan.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, setidaknya ada 282 bangunan sekolah yang rusak dan membutuhkan rehabilitasi, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Taman Kanak-kanak (TK).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malang berencana akan memanfaatkan beberapa sumber anggaran untuk memperbaiki ratusan sekolah itu tahun ini. Di antaranya, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD serta APBN.

“Jadi pelaksanaan pembangunan atau rehabilitasi gedung sekolah yang rusak wajib mengikuti sejumlah ketentuan dan aturan yang berlaku,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (14/1/2025).

"Kalau APBD itu kan masih pada rehabilitasi sekolah negeri, baik TK negeri, SD negeri, SMP negeri," imbuhnya.

Sementara untuk anggaran APBN, Suwadji menyebut Pemkab Malang telah mengajukan anggaran ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia, untuk rehabilitasi ratusan infrastruktur sekolah yang mengalami kerusakan.

Pengajuan itu, menurut Suwadji, seiring wacana Kemendikdasmen akan menyiapkan anggaran untuk perbaikan sarana prasarana sekolah pada tahun ini.

"Pak Bupati sudah bersurat dengan jumlah anggaran yang kami ajukan sebesar Rp 124 miliar. Ini masih pengajuan, mohon doanya semoga disetujui," ungkapnya saat ditemui, Selasa (14/1/2024).

Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 17,1 triliun untuk renovasi sekolah di Indonesia.

Wacana renovasi itu tidak hanya diperuntukkan untuk sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta yang mengalami kerusakan.

Suwadji menerangkan, apabila pengajuan anggaran itu disetujui Kemendikdasmen, Pemerintah Kabupaten Malang akan merehabilitasi gedung SD dan SMP di Kabupaten Malang yang sudah mulai rusak, baik negeri maupun swasta.

“Rencana rehabilitasi ini prioritas SD dan SMP. TK juga banyak (mengalami kerusakan), cuma ada siswanya yang sedikit, jadi masih perlu kami follow up,” bebernya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/14/183030578/282-sekolah-di-kabupaten-malang-rusak-pemkab-ajukan-perbaikan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com