Salin Artikel

Pemkot Blitar Beri Tenggat Arema FC Pastikan Peminjaman Stadion Soepriadi

BLITAR, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, meminta Manajemen Arema FC segera memberikan kepastian frekuensi penggunaan Stadion Soepriadi selama putaran kedua kompetisi Liga 1 musim 2024-2025.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Blitar, M Amin Nurcholis, mengatakan sampai saat ini Manajemen Arema FC belum memberikan kepastian berapa kali Stadion Soepriadi akan dipinjam, selama menjalani putaran kedua Liga 1.

“Pihak Arema janjinya bersurat hari ini untuk memastikan itu. Tapi sampai sekarang surat belum kami terima,” kata Cholis saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/1/2025).

“Kami akan tunggu surat itu dalam 1-2 hari ke depan karena waktunya sudah semakin dekat dengan jadwal laga Arema vs Persib Bandung,” sambung Cholis.

Menurut Cholis, sebelumnya Arema FC memang sudah bersurat ke Pemkot Blitar dengan maksud meminta izin untuk meminjam pakai Stadion Soepriadi pada Jumat (24/1/2025) mendatang guna menjamu Persib Bandung.

Terkait permohonan izin pemakaian Stadion Soepriadi untuk laga Arema FC vs Persib, kata dia, Pemkot Blitar tidak keberatan.

Akan tetapi, lanjutnya, terjadi korespondensi antara dirinya dan Manajemen Arema FC, di mana terdapat kemungkinan Arema FC tidak hanya menggunakan Stadion Soepriadi untuk laga melawan Persib Bandung, melainkan beberapa laga selanjutnya.

“Karena ada kemungkinan Arema FC masih akan menggunakan Stadion Soepriadi setelah menjamu Persib, maka kami meminta agar surat itu sekalian memastikan berapa laga Arema akan menggunakan Stadion Soepriadi,” papar Cholis.

“Tujuan kami agar nanti tidak bolak-balik bikin pengajuan izin pinjam lagi,” lanjut Cholis.

Belum adanya kepastian dari Arema FC, ujarnya, diduga karena manajemen masih berupaya untuk dapat kembali ke kandang (home base) asal, yakni Stadion Kanjuruhan yang sudah selesai direnovasi.

Di sisi lain, kata dia, Pemkot Blitar tidak dapat memberikan izin jika waktunya sudah terlalu mepet dengan pertandingan pertama melawan Persib Bandung.

“Sekalipun manajemen Arema ingin membatalkan izin pakai Stadion Soepriadi, kami minta hal itu segera disampaikan secara resmi,” ujar Cholis.

Sebagaimana diketahui, Arema FC menggunakan Stadion Soepriadi milik Pemkot Blitar selama menjalani putaran pertama kompetisi Liga 1 musim 2024-2025 karena Stadion Kanjuruhan sedang dalam proses renovasi.

Tercatat di sepanjang 2024, Arema FC bermain kandang di Stadion Soepriadi sebanyak 6 kali.

Beberapa waktu lalu, Manajemen Arema FC kembali mengajukan permohonan untuk meminjam Stadion Soepriadi untuk menjamu Persib Bandung pada 24 Januari 2025 dalam putaran kedua Liga 1 musim kompetisi 2024-2025.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/13/173148978/pemkot-blitar-beri-tenggat-arema-fc-pastikan-peminjaman-stadion-soepriadi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com