Salin Artikel

Detik-detik Seniman Jaran Kencak di Lumajang Meninggal saat Pertunjukan

Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (8/1/2025) malam, saat Mistar tampil dalam acara hajatan di rumah Abdullah di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian.

Detik-detik terakhir Mistar terekam dalam beberapa video yang diabadikan oleh penonton.

Salah satunya adalah video berdurasi 1 menit 30 detik yang direkam oleh putrinya, Ervina Eka Sari.

Dalam rekaman tersebut, Mistar terlihat menari bersama kuda kencak miliknya sebelum tiba-tiba tersungkur ke samping, tepat di bawah kuda tersebut.

Abdullah, tuan rumah hajatan, mengungkapkan bahwa Mistar menari seperti biasa dan menunjukkan kebolehan kuda kencaknya.

"Pertunjukan baru berjalan 5 menit, korban tiba-tiba terjatuh di bawah kudanya dan tidak bergerak sama sekali," ujarnya.

Awalnya, semua orang mengira bahwa itu adalah bagian dari pertunjukan.

Namun, ketika Mistar tidak kunjung bergerak, putrinya mencoba membangunkan, tetapi tidak mendapatkan respons.

"Tangis histeris Ervina langsung pecah saat mengetahui ayahnya tidak sadarkan diri," kata Abdullah.

Ia juga menambahkan bahwa sebelum pertunjukan, Mistar tidak menunjukkan tanda-tanda kurang sehat.

"Gak ada tanda-tanda sakit, orangnya sehat sekali. Saya juga kenal baik dengan orangnya," ungkap Abdullah.

Kemudian, Mistar yang sudah tidak sadarkan diri dilarikan ke Puskesmas Pasirian, tetapi petugas menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia setibanya di sana.

Ervina menjelaskan bahwa sebelum tersungkur, ayahnya berencana mengambil mikrofon untuk menyanyikan syair.

"Pas mau ambil mik itu langsung jatuh, waktu itu kan mau mengidung," katanya.

Bahkan, Mistar sempat meminta Ervina merekam aksinya agar bisa diunggah di media sosial.

"Bapak itu bilang suruh rekam suruh masukkan ke hp, kan juragan jaran supaya laris lah gitu," tambahnya.

Ervina juga menegaskan bahwa kondisi kesehatan ayahnya saat itu tidak bermasalah.

Sebelum pertunjukan, Mistar masih meneleponnya agar menyaksikan pertunjukan tersebut.

"Tiga tahun yang lalu, memang bapak pernah menderita penyakit paru-paru, tapi sudah dinyatakan sembuh total oleh dokter," pungkasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa ayahnya mungkin merasa tertekan setelah ditinggal ibunya yang baru saja meninggal dunia, beberapa hari sebelum kejadian.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/10/183558678/detik-detik-seniman-jaran-kencak-di-lumajang-meninggal-saat-pertunjukan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com