Seorang pedagang cabai di pasar tradisional Anom, Kecamatan kota, Novel menuturkan, saat ini harga cabai Rp 95.000-120.000 per kilogram.
"Kurang lebih satu minggu terakhir, harga yang mulai tinggi," ucap Novel saat ditemui di lapak jualannya.
Menurut dia, harga cabai tinggi karena stok cabai lokal di Madura masih minim.
Novel memprediksi, tingginya harga cabai di Kabupaten Sumenep akan terjadi hingga satu bulan ke depan.
"Hari ini yang lagi panen, Probolinggo dan Kediri. Cabai itu yang sekarang masuk ke Sumenep," ucapnya.
Di tengah tingginya harga cabai di pasaran, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, termasuk pasar tradisional Anom Sumenep.
"Harapan kami, para pedagang tidak mempermainkan harga," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Edy Rasyadi, saat ditemui Kompas.com, Jumat siang (10/1/2025).
Jika hal tersebut terjadi, kata Rasyadi, akan sangat memberatkan bagi pembeli, terutama bagi mereka yang berjualan.
"Kami sempat koordinasi dengan Dinas Pertanian, memang di Sumenep belum panen (cabai)," ucap Rasyadi.
Ke depan, TPID akan mengintensifkan pengawasan terhadap harga cabai di sejumlah pasar tradisional Sumenep, di antaranya untuk memastikan tidak ada permainan harga dan ketersediaan cabai cukup.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/10/144237078/cabai-di-sumenep-tembus-rp-120000-pedagang-diimbau-tak-mainkan-harga