Tak Mau Jadi Tandon Parkir Titipan, RSUD R Soedarsono Berlakukan Tarif Parkir Progresif

Kebijakan ini diambil untuk mengatasi masalah parkir 'titipan' yang mengganggu pasien dan pengunjung yang membutuhkan tempat parkir untuk menjenguk pasien atau berobat.

Direktur RSUD R Soedarsono, M Burhan, menjelaskan bahwa selama ini banyak pengguna parkir di rumah sakit yang tidak memiliki kepentingan medis.

Mereka hanya menitipkan kendaraan dengan tarif flat selama 24 jam, yaitu Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

"Dampak penumpukan parkir titipan, warga yang punya kepentingan ke rumah sakit mengeluh tidak mendapat ruang parkir," ungkap Burhan, Kamis (09/01/2025).

Dengan penerapan tarif progresif, pengguna parkir yang menggunakan kendaraan lebih dari 4 jam akan dikenakan biaya tambahan.

Untuk motor, setiap kelebihan satu jam akan dikenakan biaya Rp 1.000, sedangkan untuk mobil, tarif yang dikenakan adalah Rp 1.500 per jam.

Namun, tarif progresif ini hanya berlaku bagi pengguna parkir yang tidak memiliki kepentingan berobat atau rawat inap. Pasien dan pendamping pasien tetap dikenakan tarif flat.

"Jadi manajemen tidak menarik parkir progresif bagi motor atau mobil pasien dan pendamping pasien," tegas Burhan.

Untuk membedakan antara pasien atau pendamping dengan pengguna parkir 'titipan', pihak rumah sakit akan memberikan kartu atau penanda nomor kendaraan yang diparkir di bagian pendaftaran.

Sebelumnya, salah satu pelanggan parkir titipan, Fajar, mengungkapkan kekecewaannya setelah ditarik biaya Rp 52.000 untuk memarkir sepeda motornya selama dua hari di sana.

Ia melayangkan protes dan memviralkan kertas parkir yang sudah dibayarkan.

"Harusnya ada informasi, misalnya, pasang pengumuman besar di tempat parkir soal perubahan tarif, sehingga semua tahu," sesalnya.

Dengan kebijakan ini, diharapkan RSUD R Soedarsono dapat memberikan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung yang membutuhkan akses parkir yang memadai.