Salin Artikel

Meski Kecewa STY Dipecat, Suporter di Surabaya Tetap Dukung dan Optimistis Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia

Kluivert resmi menggantikan Shin Tae-yong (STY) per Rabu (8/1/2025).

Reaksi kekecewaan disampaikan oleh Sinyo Devara, seorang suporter Timnas Indonesia asal Surabaya.

“Cukup kecewa,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Menurut Sinyo, keputusan PSSI melakukan transisi pelatih di tengah jalan bukanlah langkah yang populis, mengingat Timnas Indonesia hanya menyisakan empat laga untuk memastikan diri ke Piala Dunia 2026.

“Pelatih itu sama juga dengan pemain di lapangan yang bisa digantikan oleh pemain lain dari bangku cadangan. Dalam kerja-kerja profesional, semua bisa saja terjadi,” tambahnya.

Track record Patrick Kluivert menjadi sorotan, terutama terkait isu match fixing yang pernah melibatkan dirinya saat menjadi pelatih tim cadangan FC Twente pada 2011 dan 2012.

Namun, pengacara Kluivert membantah tuduhan tersebut.

Meski demikian, Sinyo mengaku tidak mempermasalahkan kehidupan pribadi Kluivert.

“Karena tugas utama mereka adalah di lapangan. Selama bisa membawa timnas Indonesia berprestasi,” ujarnya.

Sebagai Koordinator Bonek (sebutan suporter Persebaya) Tribun Kidul, Sinyo optimistis kesempatan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia terbuka lebar di tangan Kluivert.

“Semoga Patrick Kluivert bisa menutupi kelemahan STY, terutama masalah komunikasi dengan bahasa Inggris atau Belanda karena mayoritas pemain timnas kan dari Belanda,” pungkasnya.

Senada dengan Sinyo, Husin Ghozali, suporter lainnya asal Surabaya, juga menyayangkan keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong, yang telah membawa banyak prestasi untuk Timnas Indonesia.

“Shin Tae-yong ibaratnya menangani Timnas dari zaman jahiliyah sampai ke level saat ini. Peringkat FIFA naik 50-an selama lima tahun,” ungkapnya.

Meskipun kini pelatih Timnas Indonesia bukan lagi Shin Tae-yong, Cak Cong, sapaan akrab Husin, menegaskan dukungannya kepada Timnas Indonesia tanpa memandang siapa pelatihnya.

“Pemain, pelatih, pengurus itu datang dan pergi. Yang abadi cuma suporter 100 persen sampai mati Timnas Indonesia,” katanya.

Cak Cong meyakini bahwa keputusan PSSI telah melalui perhitungan matang, terutama mengingat banyaknya pemain yang berasal dari Belanda.

“Mungkin itu yang jadi penilaian memilih Kluivert,” ujarnya.

Namun, ia menekankan bahwa jika Kluivert tidak memenuhi target yang diharapkan, suporter berhak menuntut pengunduran dirinya.

“Tidak terbawa pro-kontra. Siapapun kita dukung, tapi kalau tidak sesuai ya out saja. Suporter minta prestasi,” tandasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/09/185211678/meski-kecewa-sty-dipecat-suporter-di-surabaya-tetap-dukung-dan-optimistis

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com