Salin Artikel

Pesan Mantan Pemain Timnas dan Milanisti untuk Patrick Kluivert: "Tune In" dan Kuasai Bahasa Pemain

Mantan pemain timnas asal Pasuruan mengingatkan Kluivert untuk segera beradaptasi dengan fondasi yang ditinggalkan pelatih sebelumnya, Shin Tae Yong.

Sementara itu, Milanisti--sebutan fans dan suporter AC Milan--asal Pasuruan berharap Kluivert dapat segera menguasai bahasa yang biasa digunakan dalam timnas.

Aris Budi, mantan pemain timnas era 2007, menilai pemilihan pelatih dari Eropa oleh PSSI mempertimbangkan keberadaan pemain naturalisasi yang sebagian besar berasal dari Eropa, terutama Belanda.

Menurutnya, secara teknis, Kluivert mungkin lebih memahami karakter para pemain dibandingkan Shin Tae Yong.

"Apalagi dia pernah bermain di klub besar di Eropa, gaya bermain ala Barcelona atau Ajax bisa menjadi modal untuk dikembangkan guna menghadapi sisa pertandingan kualifikasi Piala Dunia," ujar Aris Budi pada Rabu (08/01/2025).

Mengenai pemecatan Shin Tae Yong, Aris Budi yang pernah bermain di klub-klub seperti Arema, Persik Kediri, dan Petro Kimia menilai hal tersebut wajar.

Ia berpendapat bahwa pemecatan pelatih atau pemain di klub profesional merupakan salah satu tolok ukur seberapa besar tren kemenangan yang dicapai.

"Timnas harus optimistis. Kluivert harus tune in lebih cepat dengan manajemen dan pemain," tegasnya.

Sementara itu, Muhajir Arifin, anggota Milanisti asal Pasuruan, menekankan pentingnya bahasa dalam kepelatihan.

Ia berpendapat bahwa Kluivert, yang juga penutur bahasa Inggris, tidak akan mengalami kendala komunikasi dengan para pemain.

Instruksi di lapangan saat bertanding akan lebih efektif jika disampaikan langsung tanpa menggunakan penerjemah.

"Komunikasi merupakan salah satu kunci dalam manajemen kepelatihan. Pelatih top seperti Ancelotti dan Jose Mourinho belajar bahasa negara tempat mereka melatih," katanya.

Meskipun Kluivert dikenal sebagai striker top, kualitasnya sebagai pelatih masih dipertanyakan.

Ia belum pernah menangani tim besar, meskipun pernah menjabat sebagai asisten pelatih timnas Belanda.

"Kalau dikategorikan, Patrick masih tergolong pelatih medioker, pelatih kelas dua di Eropa. Saya optimistis timnas akan lebih baik meski pergantian pelatih tidak menjamin timnas akan lolos ke putaran final Piala Dunia," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/08/202723078/pesan-mantan-pemain-timnas-dan-milanisti-untuk-patrick-kluivert-tune-in-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com