NGAWI, KOMPAS.com - Dampak pembangunan pabrik mainan di Desa Kedungglagah, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengakibatkan ruas jalan nasional Ngawi-Magetan menjadi licin.
Kondisi itu acapkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tunggal di ruas jalan Ngawi-Magetan saat hujan mengguyur.
Terakhir, kecelakaan beruntun lantaran bus menghindari pengendara motor yang terjatuh akibat licinnya jalan tersebut pada Minggu (5/1/2025). Hingga kemarin, masih tampak material lumpur yang terbawa oleh kendaraan proyek pembangunan pabrik mainan PT GFT Indonesia Investment menyebabkan jalan menjadi licin saat hujan.
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Ngawi, Agung Purwikanto menyatakan, ruas jalan yang licin akibat dampak lumpur yang dibawa truk proyek pembangunan pabrik mainan menjadikan masyarakat setempat resah.
“Makin hari makin banyak kendaraan roda dua yang mengalami kecelakaan di sini. Kondisi ini tentunya membuat masyarakat semakin resah,” kata Agung, Senin (6/1/2025).
Pantauan di lokasi, ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer di sekitar proyek masih dipenuhi lumpur. Kondisi itu berisiko tinggi bagi para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan tersebut.
Agung mengatakan, tiga bulan terakhir banyak kecelakaan akibat jalan licin di daerah pembangunan pabrik mainan tersebut. Bahkan, dalam satu jam pernah terjadi enam kecelakaan roda dua di lokasi yang sama.
Terhadap kejadian itu, Agung mendesak Pemkab Ngawi untuk mengambil tindakan cepat menanggulangi jalan yang tertutup lumpur akibat aktivitas kendaraan proyek. Terlebih saat ini musim penghujan serta lalu lalang kendaraan sangat ramai di ruas jalan nasional tersebut.
Bila tidak ada tindakan cepat, Agung menyebut warga akan menggelar unjuk rasa menuntut penghentian kegiatan pembangunan pabrik mainan tersebut.
“Kami berharap segara tindak lanjut dari pemerintah,” tutur Agung.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen 2.2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali Candra Hervin Subandriyo yang dikonfirmasi terpisah menyatakan telah menyurati direktur PT GFT Indonesia Investment dan PT Sinar Mekar Jaya pada 31 Desember 2024.
Surat itu dilayangkan setelah pihakya menerima banyak laporan dan keluhan masyarakat atas kejadian kecelakaan dampak dari pembangunan pabrik mainan tersebut. Kecelakaan itu dipicu adanya sisa material tanah yang berceceran di jalan.
"Kita sudah meminta perusahaan agar bertanggung jawab atas kejadian kecelakaan tersebut. Selain itu kami meminta segera melakukan pembersihan sisa-sisa material urukan dari perkerasan jalan, bahu jalan,” kata Candra.
Tak hanya itu, kata Candra, pihaknya juga meminta menghentikan sementara pembangunan pabrik tersebut selama belum dilakukan pembersihan dengan benar. Namun, surat yang dilayangkan itu tidak digubris pihak perusahaan.
"Kami juga sudah tembuskan surat imbauan pembersihan itu ke Polres Ngawi, Dishub, dan DPUPR Ngawi," kata Candra.
Pihak pabrik yang hendak dikonfirmasi enggan berkomentar lalu meminta untuk menghubungi kontraktor proyek.
Perwakilan kontraktor Sugiharto yang dikonfirmasi terpisah mengakui perusahaannya belum memiliki fasilitas cuci kendaraan untuk mengurangi material lumpur yang terbawa keluar dari proyek. Untuk sementara, pihaknya masih menggunakan mesin pompa air untuk pencucian kendaraan.
Sugiharto mengatakan, perusahaannya masih sememtara memesan alat pencuci kendaraan. Namun, tidak diketahui kedatangan alat tersebut.
"Alat pencucian kendaraan sementara dalam proses pemesanan," kata Sugiharto.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/07/094838178/jalan-ngawi-magetan-licin-imbas-pembangunan-pabrik-mainan-picu-banyak