Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat menyebabkan gejala umum seperti demam, ruam, nyeri otot dan nyeri sendi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota Kediri, Fajri Mubasysyr, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan 13 kasus chikungunya di sejumlah kelurahan di Kecamatan Blabak.
"Kami telusuri hingga temukan ada 13 kasus. Alhamdulillah rata-rata kondisi mereka sudah berangsur membaik," ujar Fajri Mubasysyr kepada Kompas.com, Senin (6/1/2025).
Untuk memutus rantai penyebaran nyamuk penyebab virus tersebut, Dinkes Kediri melakukan fogging massal di lokasi-lokasi yang teridentifikasi.
"Hari ini tadi dilakukan fogging," tambahnya.
Selain itu, pihak Dinkes juga sedang melakukan penelusuran di wilayah lain untuk mempercepat penanganan jika ada kasus baru yang ditemukan.
Sebagai langkah pencegahan, dinkes mengimbau masyarakat meningkatkan kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah berkembangnya sarang nyamuk penyebab chikungunya.
Penerapan 3M juga perlu digalakkan, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, serta mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/06/194826878/chikungunya-merebak-di-kediri-belasan-warga-terjangkit