PASURUAN, KOMPAS.com - Ambrolnya plengsengan Sungai Welang di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, membuat aktivitas warga terganggu. Warga setempat harus menempuh jarak lebih jauh untuk berkegiatan harian karena akses jembatan penghubung ditutup.
Warga yang terdampak ambrolnya plengsengan Sungai Welang itu yakni warga Dusun Rujak Gadung dan Dusun Karangasem. Lebih dari 100 kepala keluarga (KK) kini harus memutar lebih jauh, sekitar 2 kilometer, untuk mengantar anak sekolah atau berbelanja.
"Sebagian warga Rujak Gadung yang berada di barat sungai harus memutar lebih jauh untuk mengantar sekolah anaknya ke Dusun Karangasem," terang Shodiqin, warga setempat, Senin (6/1/2025).
Sejak plengsengan itu ambrol pada Jumat (3/1/2025), jalan penghubung itu ditutup. Aparat kepolisian dari Polsek Gadingrejo dan pihak BPBD menutup akses jalan guna menghindari amrbol susulan. Sebab, arus sungai sangat deras dalam beberapa hari terakhir.
Warga yang biasa dapat menggunakan jembatan penghubung, kini mereka harus memutar lebih jauh ke jalan raya pantura Pasuruan.
"Ya harapan kami segera dilakukan tindakan kedaruratan agar akses jalan dibuka lagi. Dan jembatan bisa dilewati lagi," harapnya.
Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo menjelaskan, pihak sudah berkoordinasi dan menyampaikan kondisi tersebut ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera dilakukan perbaikan plengsengan. Sebab, wewenang pemeliharaan Sungai Welang berada di Dinas PU Jawa Timur.
Sedangkan untuk tindakan kedaruratan, BPBD Kota Pasuruan sudah melakukan pemasangan sak karung penahan guna antisipasi ambrol susulan.
"Untuk jangka pendek atau kedaruratan sudah ada pemasangan bronjong atau sak penahanan plengsengan agar tidak ambrol lagi," jelas Adi Wibowo, Sabtu (4/1/2025).
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/06/085134378/imbas-plengsengan-ambrol-warga-kota-pasuruan-antar-anak-sekolah-lebih-jauh