Warga setempat menduga ambrolnya plengsengan tersebut akibat tergerus aliran sungai dalam beberapa hari terakhir.
Titik lokasi harus diberi garis polisi untuk mengantisipasi pengguna jalan agar tidak terperosok ke sungai.
Titik lokasi ambrol plengsengan terjadi persis di sebelah utara penahan jembatan yang melintasi Sungai Welang di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Sedangkan tinggi plengsengan mencapai 10 meter dengan panjang 15 meter.
Menurut Lurah Karangketug, Rudi Kurniawan, sebelum kejadian ambrol, jalan di sekitar plengsengan mulai retak-retak pada Kamis (02/01/2025) malam.
Akhirnya, warga mulai berjaga di area tersebut untuk menjaga keselamatan para pengguna jalan di kawasan itu.
"Iya, kemarin malam sudah ada retak-retak dan tadi sudah ambrol. Saya harap warga waspada kalau memang mau melintas di daerah sini," terangnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BPBD Kota Pasuruan, Ary Wikiono, menjelaskan bahwa aliran air dari hulu beberapa hari ini cukup besar, sampai fiskal 600.
Sehingga, aliran sungai sangat deras dan menggerus sejumlah tanggul yang berdinding plengsengan tersebut.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan BPBD Jawa Timur dan dinas terkait di Jawa Timur mengenai pemeliharaan Sungai Welang," terang Ary.
Untuk diketahui, sehari sebelumnya juga terjadi plengsengan ambrol di Sungai Welang di lokasi yang berbeda, yakni di Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, dengan panjang ambrol 20 meter.
Kini, sedang dilakukan tindakan kedaruratan dengan memasang penahan agar tidak terjadi ambrol susulan.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/01/03/135029978/plengsengan-sungai-welang-pasuruan-ambruk-warga-diminta-waspada