Salin Artikel

Perjuangan Wanda, Ibu Hamil di Lumajang Seberangi Derasnya Lahar Semeru untuk Melahirkan

Wanda harus melewati derasnya aliran lahar Gunung Semeru yang memisahkan tempat tinggalnya dari Puskesmas Jugosari.

Kejadian dramatis ini berlangsung pada Senin (30/12/2024) malam, saat banjir lahar Gunung Semeru melintas di Sungai Regoyo.

Menurut Herman, tetangga Wanda, tanda-tanda persalinan mulai muncul sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun, karena banjir yang terus menggenangi jalur yang ada, Wanda terpaksa menunggu untuk melintas.

Bidan desa pun berada di seberang sungai membuat situasi semakin mendesak.

"Dari jam 4 sore sudah mengeluh sakit perut. Sudah ada tanda-tanda mau melahirkan. Tapi pas lahar datang, jadi tidak bisa nyebrang. Sedangkan posisi bidan desa ada di seberang sungai," ujar Herman kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2024).

Sambil menunggu banjir surut, keluarga Wanda melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk menentukan langkah pertolongan pertama.

Namun, hingga pukul 19.00 WIB, aliran lahar tidak juga surut, sementara Wanda terus mengeluhkan rasa sakitnya.

Dalam situasi darurat ini, Wanda akhirnya dievakuasi secara bergotong-royong oleh warga setempat, menerobos derasnya aliran lahar.

"Setelah isya, kita paksakan untuk nyeberang. Kondisinya gelap dan arusnya deras. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk tiba di seberang sungai," ungkap Herman.

Sesampainya di seberang, Wanda segera dijemput oleh mobil ambulans dan langsung dibawa ke Puskesmas Jugosari.

Bidan Desa Jugosari, Reni Yunitasari, menyatakan bahwa kondisi Wanda baik-baik saja.

Ia menjelaskan bahwa keluhan yang dialami Wanda merupakan kontraksi palsu.

"Alhamdulillah, kondisi pasien baik-baik saja. Tadi mengalami kontraksi palsu. Kami sudah melakukan pemeriksaan, dan kondisi perut pasien juga bagus. Usia kandungan Wanda sudah 37 minggu atau 9 bulan," jelas Reni.

Wanda sendiri merasa lega bisa dirujuk ke puskesmas setelah melalui perjuangan yang panjang.

Ia mengucapkan terima kasih kepada para tetangga yang telah membantunya.

"Ini pengalaman yang tidak terlupakan. Ini hamil anak yang kedua, semoga persalinannya lancar dan terima kasih kepada semua tetangga yang tadi ikut membantu saya nyebrang," ungkap Wanda.

Peristiwa ini menjadi gambaran nyata tentang ketahanan dan solidaritas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/31/190628478/perjuangan-wanda-ibu-hamil-di-lumajang-seberangi-derasnya-lahar-semeru

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com