Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat tujuh kejadian bencana yang tercatat antara Senin (23/12/2024) hingga Rabu (25/12/2024).
Kejadian tersebut meliputi tiga tanah longsor, satu bangunan roboh, dan tiga banjir luapan.
Salah satu peristiwa tanah longsor terjadi pada Rabu (25/12/2024) siang, yang menimpa dua rumah di Jalan Patimura, Kelurahan Temas.
Rumah milik Zainal Arifin mengalami kerusakan pada bagian dapur dan kamar mandi yang kini dalam kondisi menggantung.
Sementara itu, rumah milik Endah Lis Nurhayati juga mengalami kerusakan serupa di bagian kamar mandinya.
Petugas BPBD Kota Batu telah melakukan penanganan darurat dengan memberikan bantuan sementara berupa terpal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat hujan.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Batu dan diduga ada saluran air yang bocor mengakibatkan plengsengan teknis dan tembok milik Bapak Zainal Arifin dan Ibu Endah Lis Nurhayati dengan dimensi panjang 14 meter dan tinggi 2,5 meter mengalami longsor," ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, pada Kamis (26/12/2024).
Kejadian bangunan roboh terjadi pada Selasa (24/12/2024) siang, ketika tembok pembatas Gedung Plaza Batu roboh dan menimpa Gedung Grahawangsa, Kantor Kelurahan Sisir bagian selatan.
Tembok tersebut, dengan dimensi tinggi 3 meter dan panjang 7 meter, roboh akibat tergerusnya tanah akibat hujan deras, mengakibatkan air hujan masuk ke dalam gedung.
"Penanganan darurat sementara yang dilakukan adalah pembersihan material bangunan yang roboh dan pemasangan garis pengaman," tambah Agung.
Selain itu, kejadian banjir luapan juga berdampak pada area pertanian di Dusun Krajan, Desa Torongrejo pada Selasa (24/12/2024).
Hujan deras menyebabkan saluran irigasi tidak mampu menampung debit air yang tinggi, sehingga air meluap dan menggerus plengsengan di sepanjang saluran irigasi.
Kejadian ini mengakibatkan plengsengan teknis ambrol dengan dimensi panjang 5 meter dan tinggi 3 meter.
"Dengan terjadinya kerusakan pada plengsengan, air saluran irigasi pun meluap dan menggenangi area lahan pertanian kurang lebih 1 hektar. Luapan air tersebut berpotensi merusak tanaman dan berdampak pada hasil pertanian petani di kawasan tersebut," jelas Agung.
Agung juga mengingatkan wisatawan yang sedang berlibur di Kota Batu untuk tetap waspada saat hujan deras.
Ia mengimbau agar wisatawan yang berada di luar ruangan, seperti di pegunungan atau bukit, tetap waspada terhadap kemungkinan pohon tumbang dan tanah bergerak.
"Selanjutnya, obyek wisata yang berada di dekat sungai juga harus waspada terhadap peningkatan debit aliran sungai secara mendadak," tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/26/141203678/kota-batu-dilanda-banjir-dan-tanah-longsor-akibat-hujan-deras