Gempa tersebut berlokasi di darat dengan kedalaman 12 kilometer dan terletak 11 kilometer arah barat laut dari Tuban.
Kepala Kantor BMKG Stasiun Meteorologi di Tuban, Zem Padama Irianto menjelaskan, lokasi gempa berada cukup dekat dari Kantor Stasiun Meteorologi BMKG Tuban, di Kecamatan Jenu.
"Lokasi gempa berada di darat dan cukup dekat dari kantor Stasiun Meteorologi BMKG Tuban, di Kecamatan Jenu," ungkap dia saat dikonfirmasi Kompas.com.
Zem menambahkan, gempa bumi yang terjadi di wilayah Kecamatan Jenu tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas segmen sesar RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala).
Getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Jenu, Tuban, Merakurak, Kerek, dan Kecamatan Tambakboyo.
"Getarannya kecil, kalau dirasakan seperti ada truk lewat gitu aja," kata Zem.
Ilman, seorang warga Kecamatan Jenu, mengaku tidak menyadari bahwa getaran yang ia rasakan adalah akibat gempa bumi.
"Awalnya tak kira ada truk muatan berat lewat gitu aja, ternyata tetangga bilang kalau ada gempa. Getarannya terasa tapi kecil," ujar dia.
Sementara itu, Dziki, seorang warga asal Kecamatan Kerek, mengaku tidak merasakan adanya getaran gempa.
"Untuk getaran gempa tadi, kebetulan saat beraktivitas jadi enggak terasa kalau ada gempa, tapi sebagian warga ada yang merasakan," jelas Dziki.
Berdasarkan hasil monitoring dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi di Tuban, hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/19/202258478/seperti-truk-lewat-ternyata-gempa-bumi-33-magnitudo-guncang-tuban