Hanya beberapa jam setelah insiden, polisi mengidentifikasi kendaraan yang diduga terlibat dalam kecelakaan tersebut dan mengunggah rekaman video dari kamera pengawas ke akun media sosial resmi Polres Blitar Kota.
Unggahan ini menjadi viral dan mendorong pelaku berinisial ASA (37) untuk menyerahkan diri pada Senin (16/12/2024) pagi.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Bagus Prabowo menjelaskan, penyidik memiliki sejumlah bukti yang mendukung pengungkapan kasus ini.
“Kami menemukan serpihan dari bodi kendaraan yang dikemudikan pelaku, antara lain, serpihan cat bodi mobil warna merah dan potongan talang air,” ujar dia kepada Kompas.com, Senin.
Serpihan cat berukuran kurang dari 10 cm dan potongan talang air yang ditemukan di lokasi kejadian menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan.
Bagus menambahkan, bukti tersebut dicocokkan dengan rekaman video dari CCTV, terutama yang terpasang di seberang Terminal Bus Patria Blitar.
Informasi dari seorang saksi yang mendengar bunyi benturan di sekitar lokasi kejadian juga membantu mempersempit analisis rekaman video.
“Dengan informasi waktu kejadian, kami dapat mempersempit analisis rekaman video CCTV hanya di sekitar waktu tersebut,” kata Bagus.
Dari rekaman video, polisi mengidentifikasi pelaku mengendarai mobil Suzuki Swift warna merah.
“Kejadian sekitar pukul 04.30 WIB. Di rekaman video CCTV di seberang terminal, terlihat mobil pelaku melintas, dan warna mobil tersebut cocok dengan serpihan cat yang kami temukan di lokasi,” ungkap dia.
Potongan talang air yang ditemukan juga menguatkan identifikasi kendaraan pelaku, karena terdapat bagian dari kata “Swift” yang tercetak pada potongan tersebut.
Setelah mengumpulkan semua bukti, polisi mengunggah rekaman video ke media sosial untuk mendorong pelaku menyerahkan diri.
Pelaku, ASA, yang berprofesi sebagai sopir bus pariwisata, akhirnya menyerahkan diri ke Polres Blitar Kota pada Senin pagi.
Mobil Suzuki Swift warna merah dengan nomor polisi N 1599 ABW yang dikemudikan ASA kini berada di Mapolres Blitar Kota dengan kerusakan pada lampu depan kiri, kap mesin, kaca depan kiri, dan atap depan kiri akibat benturan saat menabrak korban.
Kasus tabrak lari ini bermula dari penemuan jasad Fredi Widodo di selokan Jalan Kenari pada Minggu pagi, dengan luka serius pada bagian kepala, punggung, dan pinggang.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/16/172016778/serpihan-cat-mobil-di-tkp-tuntun-polisi-lacak-pelaku-tabrak-lari