Kebakaran ini mengakibatkan 5.000 ekor ayam berusia tiga hari ludes dilalap api, dan merugikan pemilik kandang, Soim (53) hingga sekitar Rp 250 juta.
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran pada Satpol-PP Kabupaten Blitar, Teddy Prasojo menjelaskan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 9.40 WIB.
Puluhan personel dengan dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.
Namun, api merambat dengan cepat, menghanguskan hampir seluruh bangunan kandang yang terbuat dari bambu dan kayu.
“Yang tersisa hanya tiang-tiang beton. Konstruksi atap dan lantai kandang yang terbuat dari bambu dan kayu hangus,” ujar Teddy.
Tim pemadam kebakaran berhasil menyelesaikan pembasahan di seluruh area kandang sekitar pukul 12.00 WIB untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa.
Teddy juga menyampaikan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh pemanas kandang yang menggunakan bahan bakar gas LPG.
“Keterangan dari pemilik dan pekerja, kebakaran diawali dengan suara ledakan dari dalam kandang. Ledakan itu kemungkinan berasal dari tabung gas LPG,” ungkap dia.
Ia menambahkan, kebakaran kandang di wilayah Blitar sering kali disebabkan oleh alat pemanas ruang kandang yang menggunakan gas LPG.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/13/185639778/kebakaran-di-blitar-lalap-5000-ekor-ayam-kerugian-rp-250-juta