JOMBANG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Timur peraih suara terbanyak, Khofifah Indar Parawansa, meninjau lokasi banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (10/12/2024).
Kunjungan Khofifah ke wilayah yang dilanda banjir sejak Sabtu (7/12/2024) tersebut, diawali dengan menemui puluhan pengungsi yang berada di Kantor Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.
Di Kantor Desa Jombok, BPBD Jombang membuka dapur umum, serta menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak banjir.
Di tempat pengungsian tersebut, terdapat 38 orang yang mengungsi, mulai dari anak balita, remaja, hingga orang dewasa dan lansia.
Pantauan Kompas.com, Khofifah langsung memasuki ruang tinggal pengungsi begitu tiba di Aula Kantor Desa Jombok. Ia kemudian menyalami satu persatu pengungsi. Khofifah juga mengajak para pengungsi berbincang ringan.
Ia juga meminta agar para pengungsi terus menjaga kondisi kesehatan selama tinggal di tempat pengungsian.
“Pripun kabarnya (Bagaiman kabarnya), semoga semua baik-baik saja, nggih. Monggo, berdoa semoga banjir cepat surut,” ujar Khofifah saat berbincang dengan beberapa lansia di tempat pengungsian.
Setelah menemui para pengungsi, Khofifah beranjak menuju wilayah Dusun Beluk, yang semua wilayahnya telah tergenang air.
Dengan menggunakan perahu karet, Khofifah menyusuri wilayah yang terkena banjir, dari mulai bagian selatan, tengah hingga bagian timur.
Ia kemudian mengungkap penyebab banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, sejak Sabtu (7/12/2024) dan tak kunjung surut hingga Selasa (10/12/2024) petang.
Menurut Khofifah, selain akibat tingginya curah hujan, penyebab banjir adalah adanya penyumbatan aliran air dari Afvour Watudakon menuju pintu air atau Dam Sipon akibat endapan sampah dan tanah di depan pintu air.
Selain endapan, lanjut dia, keberadaan tanaman enceng gondok juga memberi kontribusi terhadap sumbatan air menuju Dam Sipon, sehingga air sungai kemudian meluber hingga ke perkampungan.
“Penyebabnya karena ada pengendapan di Dam Sipon. Nah, untuk hal ini diperlukan upaya maksimalisasi alat berat untuk pengerukan endapan,” ujar dia.
Ratusan warga mengungsi
Banjir yang melanda perkampungan yang terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto terjadi sejak Sabtu (7/12/2024).
Awalnya, banjir akibat luapan sungai Afvour Watudakon tersebut hanya menggenangi jalan desa, serta pekarangan rumah, serta lahan pertanian.
Namun sejak Senin dini hari, debit air semakin meningkat, hingga banjir mulai memasuki rumah-rumah warga.
Banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, kondisinya semakin parah dan wilayah yang tergenang juga meluas.
Pantauan Kompas.com, Selasa (10/12/2024) petang, banjir menggenangi wilayah Dusun Beluk bagian selatan, tengah hingga bagian timur wilayah dusun.
“Kalau dihitung sejak Hari Sabtu, berarti banjir di sini sudah memasuki hari keempat,” kata Sistyo Budianto, Kepala Dusun Beluk, Desa Jombok, kepada Kompas.com, Selasa petang.
Dia mengungkapkan, akibat kondisi banjir yang semakin parah, seluruh wilayah Dusun Beluk kini terkena banjir.
Akibat ketinggian banjir yang terus meningkat, ratusan warga memilih untuk mengungsi. Ada yang mengungsi ke posko pengungsian, ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya di wilayah terdekat.
“Jumlah warga Dusun Beluk sekitar 900 orang, semaunya terdampak banjir. Saat ini ada sekitar 30 persen yang sudah mengungsi,” ungkap Sistyo.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/10/223812078/kunjungi-lokasi-banjir-di-jombang-khofifah-ajak-pengungsi-berbincang-ringan