JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kondisinya semakin parah dan wilayah yang tergenang juga meluas.
Pantauan Kompas.com, Selasa (10/12/2024) petang, banjir menggenangi wilayah Dusun Beluk bagian selatan, tengah hingga bagian timur wilayah dusun.
Ketinggian air di jalan raya 40 sentimeter. Adapun di pekarangan, genangan air lebih tinggi.
Adapun pantauan pada rumah-rumah warga, bagian lantai tampak sepenuhnya tertutup air.
Kondisi itu berbeda dengan keadaan sehari sebelumnya. Pada Senin (9/12/2024), banjir hanya menggenangi wilayah Dusun Beluk di bagian tengah dan timur.
“Kemarin di sini belum banjir, tapi sekarang ikut terkena (banjir),” kata Yati, warga Dusun Beluk, saat ditemui di lokasi banjir.
“Di sini memang segini (ketinggian banjir di bawah lutut), tapi yang di sana sampai perut. Kalau di sini segini, berarti yang di Beluk Timur makin parah,” lanjut Yati.
Awalnya, banjir akibat luapan sungai Afvour Watudakon tersebut hanya menggenangi jalan desa, serta pekarangan rumah, serta lahan pertanian.
Namun, sejak Senin dini hari, debit air semakin meningkat, hingga banjir mulai memasuki rumah-rumah warga.
“Kalau dihitung sejak Hari Sabtu, berarti banjir di sini sudah memasuki hari keempat,” kata Sistyo Budianto, Kepala Dusun Beluk, Desa Jombok, kepada Kompas.com, Selasa petang.
Dia mengungkapkan, akibat kondisi banjir yang semakin parah, seluruh wilayah Dusun Beluk kini terkena banjir.
Akibat ketinggian banjir yang terus meningkat, ratusan warga memilih untuk mengungsi. Ada yang mengungsi ke posko pengungsian, ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya di wilayah terdekat.
“Jumlah warga Dusun Beluk sekitar 900 orang, semuanya terdampak banjir. Saat ini ada sekitar 30 persen yang sudah mengungsi,” ungkap Sistyo.
Dia menjelaskan, banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, terjadi akibat luapan sungai Afvour Watudakon.
Menurut Sistyo, selain akibat tingginya curah hujan, luapan air sungai yang membuat Dusun Beluk dilanda banjir, adanya penyumbatan aliran sungai akibat sampah dan tanaman enceng gondok di area Dam Sipon.
Sebelumnya diberitakan, ratusan rumah warga di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akibat luapan sungai Afvour Watudakon, Senin (9/12/2024).
Pantauan di lokasi, air menggenangi kawasan perkampungan penduduk. Kawasan yang tergenang mulai dari jalan utama, pekarangan, hingga memasuki rumah-rumah penduduk, dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 70 sentimeter.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/10/212313378/hari-keempat-banjir-di-jombang-kondisinya-kian-parah-dan-meluas