JOMBANG, KOMPAS.com - Kamil (52), warga Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terus berupaya memulangkan anaknya yang sedang sakit di Malaysia.
Beberapa minggu lalu, Kamil yang mengetahui anaknya dalam kondisi sakit dan tak ada yang merawat di Malaysia, telah mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang dan Polda Jawa Timur.
Tujuannya, untuk meminta bantuan supaya keberadaan anaknya diketahui dan segera dipulangkan.
Langkah yang sama dilakukan Kamil, pada Selasa (10/12/2024), dia kembali mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang.
Kepada petugas yang menemuinya, Kamil menanyakan kabar perkembangan upaya pemulangan anaknya dari Malaysia.
Kamil mengaku telah mengetahui posisi tinggal anaknya di Malaysia, serta telah beberapa kali tersambung melalui saluran telepon seluler.
Hanya saja, ujar bapak satu anak yang bekerja sebagai buruh tani tersebut, anaknya belum bisa dipulangkan ke Indonesia dari Malaysia.
“Anak saya selalu minta (dibantu) agar bisa segera pulang,” demikian disampaikan Kamil, di hadapan petugas dari Disnaker Kabupaten Jombang.
“Hari ini kami mau menanyakan bagaimana kepulangan anak saya. Anak saya kalau telepon selalu menangis, minta dibantu agar bisa pulang,” lanjut Kamil.
Kepala Bidang Penempatan dan Permasalahan TKI Disnaker Kabupaten Jombang, Tutut Purwanti mengungkapkan, persoalan yang dialami Rosita telah ditangani Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Dari BP3MI, proses pemulangan Rosita kini sedang ditangani oleh Kedutaan Besar RI di Malaysia.
“Sudah diteruskan ke pihak Kedubes RI di sana. Untuk selanjutnya menunggu informasi dari Kedubes,” kata Tutut.
Dia menuturkan, berdasarkan koordinasi dengan BP3MI dan KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, Rosita kini berada di Kuala Lumpur.
Rosita saat ini dalam kondisi sehat setelah sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Malaysia.
Hanya saja, kata Tutut, proses pemulangan Rosita ke Tanah Air terhambat karena dulunya ia berangkat ke Malaysia dan menjadi TKI tanpa melalui proses resmi.
Kepada Kamil dan kerabatnya yang ikut ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang, Tutut meminta agar bersabar menunggu proses pemulangan Rosita dari Malaysia ke Indonesia.
“Pihak KBRI di Kuala Lumpur sudah bekerja, hanya saja memang ada kendala. Karena Mbak Rosita dulu berangkat menjadi TKI tidak secara resmi,” ujar Tutut.
Tutut menambahkan, dari kronologi yang diceritakan Rosita, keberangkatan Rosita ke Malaysia dilatarbelakangi keinginan untuk bekerja.
“Jadi Mbak Rosita ini bukan korban TPPO. Dia berangkat atas keinginannya untuk bekerja,” ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Tutut melakukan panggilan video ke nomor seluler yang dipegang Rosita. Lewat sambungan seluler tersebut, Rosita menceritakan kondisinya di Malaysia.
Pantauan Kompas.com, baik Tutut maupun Kamil yang bisa berbincang langsung dengan Rosita, meminta Rosita agar bersabar karena proses pemulangan sedang diupayakan oleh BP3MI dan Kedutaan Besar RI di Malaysia.
Sebelumnya diberitakan, Kamil (52), warga Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang, Rabu (20/11/2024).
Dihadapan Kepala Disnaker Kabupaten Jombang Isawan Nanang, Kamil menceritakan kondisi anaknya yang dikabarkan mengalami sakit dan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia.
Anak Kamil, Rosita Sari, sekitar 2,5 tahun lalu pamit bekerja ke Blitar. Namun kabar yang mengejutkan Kamil, anaknya kini diketahui ada di Malaysia dalam kondisi sakit parah.
“Dua setengah tahun lalu pamit kerja ke Blitar, setelah itu saya tidak tahu kabarnya sama sekali. Tapi beberapa hari yang lalu, dengar kabar di sana (Malaysia) sakit, di rumah sakit,” ungkap Kamil, di Kantor Disnaker Kabupaten Jombang, Rabu.
Rosita, tutur Kamil, adalah adalah anak semata wayangnya. Untuk membantu perekonomian keluarganya, anaknya berpamitan ke Blitar, Jawa Timur, untuk bekerja.
Hanya saja, lanjut dia, dia dan keluarganya tidak pernah memperoleh kabar dari Rosita sejak kepergiannya ke Blitar tersebut.
Setelah lewat dari 2 tahun, kabar mengejutkan justru diterima Kamil. Anaknya dikabarkan berada di sebuah rumah sakit di Malaysia, dalam kondisi sakit.
“Saya ingin anak saya pulang. Saya mohon anak saya bisa dipulangkan dari sana (Malaysia),” kata Kamil.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/10/154233278/perjuangan-sang-ayah-di-jombang-untuk-pulangkan-anaknya-yang-telantar-di