Salin Artikel

Jelang Libur Natal, KAI Jember Pakai KA Eksekutif "Stainless Steel" Generasi I

Tiga kereta yang mengalami penggantian sarana adalah KA Pandalungan, KA Blambangan Ekspres, dan KA Mutiara Timur.

Langkah ini diambil untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan modern bagi para pengguna jasa kereta api.

"KAI memahami pentingnya kenyamanan dan keselamatan bagi para pelanggan. Oleh karena itu, penggantian sarana ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik, sejalan dengan kebutuhan dan ekspektasi masyarakat."

Demikian kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (10/12/2024).

Cahyo menjelaskan, penggantian sarana dilakukan untuk kereta kelas eksekutif pada KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres.

Sebelumnya, kedua kereta tersebut menggunakan kereta eksekutif dengan material mild steel, yang kini diganti dengan kereta eksekutif stainless steel generasi pertama.

"Sedangkan pada KA Mutiara Timur, yang diganti adalah kereta kelas bisnis yang akan digantikan oleh kereta ekonomi new generation hasil modifikasi Balaiyasa Manggarai dengan kapasitas 72 tempat duduk," ujar dia.

Penggantian sarana untuk KA Pandalungan yang berangkat dari Stasiun Jember menuju Stasiun Gambir telah dilakukan sejak Kamis, 6 Desember 2024.

Sementara itu, penggantian kereta kelas bisnis dengan kereta ekonomi new generation pada KA Mutiara Timur akan efektif diterapkan mulai Rabu, 11 Desember 2024.

"Sedangkan penggantian sarana eksekutif mild steel menjadi stainless steel pada KA Blambangan Ekspres akan diterapkan untuk keberangkatan dari Stasiun Ketapang pada tanggal 12 Desember 2024," tambahnya.

Perubahan sarana ini juga berdampak pada kapasitas tempat duduk. KA Blambangan Ekspres yang sebelumnya memiliki kapasitas 408 tempat duduk kini menjadi 416 tempat duduk.

Sementara itu, KA Mutiara Timur mengalami peningkatan kapasitas dari 392 tempat duduk menjadi 488 tempat duduk, berkat penambahan satu kereta ekonomi generasi terbaru dalam rangkaiannya.

"Untuk KA Pandalungan, kapasitasnya tetap, yaitu sebanyak 400 tempat duduk sekali jalan," sambung dia.

Kereta eksekutif stainless steel generasi pertama yang mulai beroperasi sejak tahun 2017 kini digunakan pada KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres.

Kereta ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kereta eksekutif mild steel yang digunakan sebelumnya.

Antara lain, desain yang lebih aerodinamis, bahan stainless steel yang tahan korosi, kursi ergonomis dengan jarak antar tempat duduk yang lebih lega, serta toilet modern yang lebih bersih dan nyaman.

KAI Daop 9 Jember mengajak masyarakat untuk menjaga dan mendukung kereta api sebagai pilihan transportasi yang andal, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

"KAI Daop 9 Jember percaya, penggantian sarana ini akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi masyarakat."

"KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan menghadirkan inovasi dan peningkatan kualitas sarana maupun layanan," ungkap Cahyo.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/10/152848478/jelang-libur-natal-kai-jember-pakai-ka-eksekutif-stainless-steel-generasi-i

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com