Kenaikan gaji para guru dinilai menjadi keputusan yang layak dan pantas, karena dalam 10 tahun terakhir kenaikkan upah guru disebut relatif minim.
Murdiyanto, guru SMPN 2 Mejayan Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang dihubungi pada Jumat (29/11/2024) adalah salah satu yang mengutarakan pandangan itu.
Dia mengatakan, kenaikkan gaji para guru sudah sangat layak dilakukan, di tengah kenaikan berbagai harga kebutuhan rumah tangga.
Untuk itu, para guru berharap apa yang dijanjikan orang nomer satu di Indonesia itu benar-benar terwujud dan menjadi kenyataan tahun depan.
"Bagi saya, seorang guru ASN, kalau ini (kenaikkan gaji) menjadi kenyataan kami bersyukur amat sangat karena kenaikkan gaji dalam 10 tahun terakhir yang namanya ASN itu sangat kecil."
"Sementara, harga barang sudah melambung tinggi. Dan kami minta kalau sudah diberitakan di media benar-benar jadi kenyataan,” ujar Murdiyanto.
Selain itu, bagi Murdiyanto kenaikkan gaji guru saat ini sangat relevan mengingat tantangan guru pun sangat berat.
Dia menyebut, tugas guru bekaitan dengan pendidikan karakter yang tengah didengung-dengungkan Pemerintah.
Selain itu kenaikkan penghasilan itu juga akan berdampak pada peningkatan kinerja dan membantu peningkatan perekonomian guru untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Dengan penerapan kurikulum merdeka satu sisi guru enak tetapi untuk mendidik karakter kadang sulit karena anak-anak merasa menjadi merdeka dan berbuat seenaknya sendiri,” kata Murdiyanto.
Ia pun bersyukur sudah ada kesepakatan antara PGRI dan Polri untuk memberikan perlindungan hukum terkait maraknya kasus-kasus terkait guru. Sebelumya, perlindungan masalah hukum para guru masih sangat sedikit.
Dampingi 24 jam
Kepala Sekolah SMPN 1 Mejayan, Agus Sucipto mengaku yakin, para guru bakal memberikan apresiasi terhadap kebijakan Prabowo.
"Kami tidak mempermasalahkan jumlah yang diberikan. Tetapi itu sebuah apresiasi juga perhatian yang luar biasa dari kepala negara."
"Terlebih semua sendi di negara mulai dari pejabatnya, pengusahanya dan masyarakat semua bermuara dari pendidikan,” ungkap Agus.
Menurut Agus, para guru menjadi bangga karena Presiden memprioritaskan kesejahteraan guru untuk mendidik anak-anak bangsa.
"Tantangannya saat ini makin berat. Bapak atau ibu guru tidak lagi sebagai pengajar di sekolah saja. Tetapi harus bisa menjadi pendamping anak-anak sekolah hingga 24 jam."
"Terlebih banyak kegiatan pembelajaran yang dilakukan di rumah melalui medsos dan lewat aplikasi. Dan, itu yang akhirnya itu menjadi beban guru karena kalau salah pilih aplikasi atau rumah belajarnya maka si anak bisa tersesat,” sebut Agus
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/29/120600378/presiden-naikkan-gaji-guru-disebut-kebijakan-yang-pantas