Salin Artikel

Akui Kalah Suara di Pilkada Batu, Krisdayanti Beri Selamat ke Nurochman-Heli

KOMPAS.com - Penyanyi kondang Krisdayanti mengakui kekalahannya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu, Jawa Tmur. 

Dirinya juga mengucapkan selamat kepada lawan politiknya dan berharap seluruh warga Kota Batu akan bersama-sama membangun dan mendukung wali kota baru.

”Kami juga mengharapkan tagline Kota Batu mendunia bisa dijalankan. Mari kita semua warga masyarakat Batu mendukung kepemimpinan Bapak Nurochman dan Heli," katanya dalam konferensi pers, dilansir dari Kompas.id, Rabu (27/11/2024). 

"Saya juga menitipkan harapan kepada bapak berdua untuk dapat mengakomodasi kepentingan semua warga Kota Batu, termasuk mereka yang telah memberikan suara dan aspirasinya kepada saya,” tambah Krisdayanti.

Berdasar data sementara Desk Pilkada yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Batu, hingga pukul 18.45 WIB, Rabu (27/11/2024), Krisdayanti yang berpasangan dengan Kresna Dewanata Prosakh mendapat 22.416 (20,8) persen suara. 

Sementara pasangan Nurochman-Heli memperoleh 54.490 suara (50,5 persen) dan pasangan Firhando-Rudi 31.075 suara (28,8 persen). 

“Mari kita semua warga Batu mendukung kepemimpinan yang baru dan bergandengan tangan untuk membangun Batu menjadi lebih baik,” tambahnya.

Sebagai informasi, Krisdayanti maju dengan dukungan koalisi PDI Perjuangan dan NasDem serta sembilan partai politik non parlemen.

Keunggulan pasangan Nurochman-Heli terlihat nyata di lapangan, termasuk di TPS-TPS yang menjadi tempat pemungutan suara penting. Di TPS 008 Desa Sumberejo, yang berada dekat rumah Nurochman, pasangan ini memperoleh 322 suara, jauh melampaui Firhando-Rudi (142 suara) dan Krisdayanti-Kresna (39 suara).

Di TPS 007 Kelurahan Ngaglik, tempat Krisdayanti memberikan hak suaranya, Nurochman-Heli tetap unggul dengan 150 suara, diikuti Firhando-Rudi (118 suara) dan Krisdayanti-Kresna (98 suara).

Ditemui di rumahnya, Nurochman menyampaikan bahwa hasil ini mencerminkan aspirasi masyarakat Batu untuk memilih putra daerah yang mampu memahami kebutuhan lokal.

“Warga Kota Batu ingin kebijakan yang lebih pro-petani dan peningkatan ekonomi kreatif. Sektor pariwisata memang sudah baik, tetapi UMKM dan kebijakan ekologis juga perlu perhatian lebih,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/28/071947178/akui-kalah-suara-di-pilkada-batu-krisdayanti-beri-selamat-ke-nurochman-heli

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com