Salin Artikel

Paslon Rijanto-Beky Klaim Kemenangan Telak Atas Petahana dalam Pilkada Kabupaten Blitar

Klaim kemenangan telak itu berdasarkan hasil hitung cepat internal tim pemenangan usai pencoblosan pada Rabu (27/11/2024).

Anggota tim pemenangan paslon Rijanto-Beky, Heri Romadhon, mengatakan bahwa hitung cepat yang dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil pemungutan suara di TPS (tempat pemungutan suara).

Pengumpulan suara itu dari 1.606 TPS atau 91 persen dari total 1.764 TPS yang ada. Hasilnya, Rijanto-Beky memperoleh 78,56 persen suara.

"Kami menang mutlak di 22 kecamatan dan 248 desa kelurahan yang ada. Kami kalah hanya di beberapa TPS saja,” ujar Heri dalam konferensi pers di posko pemenangan di wilayah Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Rabu (27/11/2024) malam.

Hadir pada konferensi pers itu adalah paslon Rijanto dan Beky Herdihansah, ketua tim pemenangan Supriadi dan sejumlah anggota tokoh partai politik pengusung paslon Rijanto-Beky.

Kata Heri, hitung cepat yang dilakukan oleh tim Rijanto-Beky didapatkan dari laporan hasil pemungutan suara di seluruh TPS yang ada dari saksi paslon Rijanto-Beky yang ditugaskan di setiap TPS.

“Ini berdasarkan formulir C1 hasil dari TPS se-Kabupaten Blitar dari saksi-saksi menginput data hasil pemungutan suara ke server tim Rijanto-Beky,” ungkapnya.

Meski telah mengklaim kemenangan, kata Heri, pihaknya tetap akan menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sementara itu Rijanto mengatakan bahwa kemenangan yang diraih Rijanto-Beky merupakan kemenangan bagi seluruh warga Kabupaten Blitar.

Rijanto juga berjanji akan menjadi bupati bagi seluruh warga Kabupaten Blitar tanpa memedulikan pilihan politik pada Pilkada Kabupaten Blitar yang baru saja berlangsung.

Ditanya tentang keberhasilannya melawan petahana Rini Syarifah, Rijanto menyebut kemenangan itu dapat diraih karena memang mayoritas warga Kabupaten Blitar menghendaki perubahan.

"Kita hanya menangkap masyarakat menghendaki perubahan yang lebih baik. Saya dan Mas Beky bertekad melakukan perubahan untuk Kabupaten Blitar yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Beky Herdihansah yang akrab disapa Kaji Beky menyatakan bahwa kemenangan Rijanto-Beky tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan pendakwah kondang Muhammad Iqdham Kholid alias Gus Iqdham.

"Ini juga berkat dukungan dari Gus Iqdham dan juga Jemaah Sabilu Taubah,” ujarnya.

Dalam Pilkada Kabupaten Blitar, paslon Rijanto-Beky didukung koalisi partai politik yang menguasai 48 persen dari total 50 kursi di DPRD Kabupaten Blitar, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Amanat Nasional, dan Partai Nasdem.

Paslon ini melawan Rini-Ghoni yang didukung koalisi partai politik yang menguasai 52 persen dari total 50 kursi di DPRD Kabupaten Blitar, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Tidak hanya didukung lebih banyak partai politik, Rini juga merupakan Bupati Blitar periode 2020-2025 yang mengalahkan Rijanto pada Pilkada Kabupaten Blitar tahun 2020.

Pada Pilkada Kabupaten Blitar 2020, Rini yang berpasangan dengan Rahmat Santoso mengalahkan pasangan petahana Rijanto-Marhaenis Urip Utomo.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/27/202744178/paslon-rijanto-beky-klaim-kemenangan-telak-atas-petahana-dalam-pilkada

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com