Calon bupati Jember nomor urut 2, Muhammad Fawait, menyampaikan kebanggaannya terhadap JFC.
Namun, kata dia, JFC masih butuh sentuhan agar semakin berkembang tanpa meninggalkan kearifan lokal Jember.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu mengaku sudah memiliki konsep pengembangan pariwisata Jember, termasuk JFC, seperti penyelenggaraan JFC yang digelar pada bulan yang sama setiap tahunnya.
Konsistensi waktu pelaksanaan JFC nantinya akan dikolaborasikan dengan program Bulan Berkunjung ke Jember Reborn, yakni program yang pernah dijalankan pada masa pemerintahan Bupati MZA Djalal.
Program itu dinilai terbukti mampu menarik wisatawan datang ke Jember.
Melalui Bulan Berkunjung ke Jember Reborn, JFC bisa diintegrasikan dengan kegiatan khusus bertema Jember.
“Lokal Jember nanti bisa disinergikan dengan JFC. Misalkan JFC digelar pada hari Minggu, maka Senin kita melaksanakan pagelaran budaya dan wisata dengan tema lokal Jember,” ucap dia.
Gus Fawait melihat pariwisata Jember belum berkembang dengan pesat.
Bahkan, kata dia, pada masa pemerintahan Hendy-Gus Firjaun, kunjungan wisatawan mengalami penurunan dibandingkan pada masa pemerintahan Bupati Faida.
Gus Fawait mencatat kunjungan wisata pada masa pemerintahan Faida mencapai 1,9 juta orang, sedangkan pada masa pemerintahan Hendy-Gus Firjaun di bawah angka 1 juta.
Dengan program Bulan Berkunjung ke Jember, Gus Fawait optimis mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jember, sehingga Jember bisa sejajar dengan daerah lain yang sudah berhasil mengembangkan pariwisata, seperti Eropa, Yogyakarta, Bali, dan Batu.
Ia menambahkan Pemkab Jember perlu bersinergi dengan para pengurus JFC dan stakeholder terkait.
Para pegiat seni dan budaya yang terlibat di dalamnya bisa disentuh program insentif berupa pengikutsertaan mereka dalam BPJS Ketenagakerjaan maupun kesehatan, termasuk pemberian beasiswa bagi putra dan putri pelaku seni, budaya, dan pariwisata.
Gus Fawait juga berkomitmen untuk memfasilitasi pegiat karnaval Jember melakukan studi banding ke Brasil.
“Kami nanti akan mengajak orang Jember, pengurus JFC, dan stakeholder, pegiat budaya dan seni belajar ke Brasil. Brasil merupakan negara yang berhasil mengembangkan karnaval level dunia,” jelas dia.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 1, Hendy Siswanto, mengatakan, pada tahun 2021, Jember harus keluar dari krisis ekonomi karena Covid-19.
"Salah satu strategi kami adalah JFC. JFC saya buat lokomotif penggerak ekonomi Jember," tutur dia.
Hendy mengaku sudah mendapatkan banyak prestasi berkat JFC, mulai dari penghargaan nasional hingga meningkatnya kunjungan wisatawan.
"JFC di dalamnya adalah kearifan lokal, daur ulang pakaian; ini menjadi kekuatan sempurna buat kita," tambah dia.
Ke depan, kata dia, JFC akan menjadi kekuatan lokomotif penggerak ekonomi yang lebih dahsyat untuk menjadikan Jember lebih maju.
"Dengan JFC ini, UMKM bisa bangkit," tambah dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/23/234900478/debat-pilkada-jember-gus-fawait-dan-hendy-puji-peran-jfc-gerakan-pariwisata