Salin Artikel

Istri Anggota DPRD Blitar Dijambret, Kalung Emas Senilai Rp 8 Juta Raib

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan bahwa pelaku penjambretan membawa kabur kalung emas beserta liontin milik AS yang merupakan istri anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.

"Korban kehilangan kalung emas beserta liontin yang ia kenakan pada saat kejadian. Berdasarkan laporan ke pihak kepolisian, korban mengalami kerugian sebesar Rp 8.047.000,” ujar Putut saat dikonfirmasi awak media, Jumat sore.

Putut membenarkan bahwa AS adalah istri anggota DPRD Kabupaten Blitar bernama Didik Budianto.

Didik adalah anggota DPRD Kabupaten Blitar periode 2024-2029 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP).

Menurut Putut, penjambretan itu terjadi di Jalan Kesatrian, Kelurahan Sutojayan, tidak jauh dari rumah korban.

Pada saat kejadian, kata dia, AS mengendarai sepeda motor dalam perjalanan pulang usai mengantar anaknya ke sekolah.

Kemudian, kata dia, pelaku yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU menyusul AS dari arah belakang.

"Pelaku mengambil paksa kalung yang dikenakan korban dengan cara menarik hingga kalung putus dan terlepas dari leher korban,” tuturnya.

Kemudian, pelaku memacu kendaraannya meninggalkan korban di belakang dan menghilang.

Putut mengatakan bahwa kini pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Pelaku, kata dia, mengendarai sepeda motor tanpa pelat nomor polisi.

“Pelaku adalah pria dengan ciri-ciri badan gemuk, tinggi sekitar 170 cm, memakai sepatu warna hitam, memakai celana jeans warna biru, memakai jaket hitam, memakai helm teropong abu-abu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, AS mengalami luka lecet dan ruam kemerahan pada lehernya. Diduga, leher korban terkena bekas kuku jari pelaku saat pelaku menarik paksa kalung.

Saat melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, ujarnya, korban menyertakan dua kuitansi pembelian perhiasan emas sebagai bukti.

Kuitansi itu terdiri dari 1 kuitansi pembelian kalung emas berat 9,88 gram dengan harga Rp 6.817.000 dan 1 kuitansi pembelian liontin emas seberat 1,77 gram dengan harga Rp 1.230.000. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/22/175042278/istri-anggota-dprd-blitar-dijambret-kalung-emas-senilai-rp-8-juta-raib

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com