MAGETAN, KOMPAS.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan batu bertuliskan aksara jawa kuno yang ditemukan warga di kebun jati di Desa Taji, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merupakan sebuah prasasti.
Arkeolog dari BRIN, Titi Surti Nastiti mengatakan, terdapat dua baris tulisan jawa kuno yang ada di batu andesit itu. Batu itu berbentuk lingkaran pada bagian atas dan kotak persegi pada bagian tengah.
“Ini batu prasasti karena ada dua baris tulisan jawa kuno yang berada di bagian kedua sisi batu prasasti,” kata Titi saat ditemui di lokasi temuan prasasti, Rabu (20/11/2024) sore.
Kondisi aksara jawa kuno di batu andesit itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Menurut Titi, membutuhkan waktu untuk bisa menerjemahkan isi prasasti.
“Sudah aus sekali, tipis. Jadi kami belum bisa mengidentifikasi dari masa apa karena kita belum bisa membaca. Prasasti itu ada isinya, isinya apa kita belum bisa menjelaskan,” katanya.
Menurutnya, ciri-ciri prasasti yang ada di Jawa Timur dan Jawah Tengah pada umumnya berisi sima atau lahan perdikan yang memiliki status bebas pajak yang dihadiahkan oleh penguasa.
Peneliti BRIN akan bekerja sama dengan Orient EFEO, sebuah institusi pendidikan di Perancis untuk membuat fotogrametri untuk mengetahui prasasti yang tertulis di batu tersebut.
“Biasanya prasasti di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu memuat sima atau perbatasan suatu lahan tanah perdikan. Kita akan membuat fotogrametri untuk bisa melihat lebih jelas tulisan jawa kuno yang ada di prasasti,” ucapnya.
Dari bahan batu andesait prasasti yang ditemukan di Magetan, Titi memperkirakan batu tersebut berasal dari wilayah sekitar Kabupaten Magetan. Prasasti dari Desa Taji lainnya yang lebih dahulu ditemukan sudah disimpan di Museum Nasional.
“Kita tidak tahu, kita belum mempelajarinya,” katanya.
Warga ingin tahu isi prasasti
Sebelumnya, warga Desa Taji, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, menemukan batu bertuliskan aksara jawa kuno pada Jumat (9/8/2024). Kepala Desa Taji Sigit Supriyadi mengatakan, batu yang diduga prasasti tersebut ditemukan warga saat membongkar pagar batas kebun.
Sigit yang mendampingi BRIN di lapangan, berharap tulisan yang terdapat di batu tersebut bisa diterjemahkan sehingga mereka bisa mengetahui isi prasasti tersebut.
“Harapan kami bisa diterjemahkan sehingga kami tahu isi dari prasasti yang terkait dengan desa kami di masa lalu,” katanya.
Sigit mengatakan, Pemerintah Desa Taji saat ini sedang menyusun buku sejarah desa mereka.
Mereka akan melakukan pencarian lagi terkait adanya batu-batu peninggalan bersejarah lainnya untuk melengkapi cerita sejarah tersebut.
"Awalnya kita mencari apakah ada artefak di sekitar desa untuk ditelusuri sebagai bahan menyusun sejarah desa. Ternyata kita temukan artefak ini ada di kebun warga. Dulunya tanah di situ dikeruk oleh warga untuk pembuatan batu bata. Sebagian batu di situ dijadikan pagar pembatas kebun oleh warga," katanya.
Sigit mengatakan, ada satu artefak yang disimpan di Museum Nasional di Jakarta yang berasal dari Desa Taji. Artefak dengan inventaris nomor 31 itu merupakan batu berbentuk seperti gunungan. Artefak itu ditemukan di Dukuh Tambi, Desa Taji, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Prasasti itu tertulis tahun 1126 Saka dan dimungkinkan di era Kerajaan Jenggala.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/21/093852978/brin-pastikan-temuan-batu-bertulis-aksara-jawa-kuno-di-magetan-adalah