Salin Artikel

Ayah di Jombang Kaget Anaknya Dikabarkan Sakit di Malaysia, padahal Pamitnya Kerja di Blitar

JOMBANG, KOMPAS.com - Sedih bercampur cemas. Perasaan itu kini menggelayuti Kamil (52),  warga Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, setelah mendengar kabar terkait anaknya.

Raut kesedihan dan kecemasan tak bisa disembunyikan Kamil saat datang ke Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jombang, untuk mengadukan nasib anaknya, Rabu (20/11/2024).

Dihadapan Kepala Disnaker Kabupaten Jombang Isawan Nanang, Kamil menceritakan kondisi anaknya yang dikabarkan mengalami sakit dan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia.

Anak Kamil, Rosita Sari, sekitar 2,5 tahun lalu pamit bekerja ke Blitar. Namun kabar yang mengejutkan Kamil, anaknya kini diketahui ada di Malaysia dalam kondisi sakit parah.

“Dua setengah tahun lalu pamit kerja ke Blitar, setelah itu saya tidak tahu kabarnya sama sekali. Tapi beberapa hari yang lalu, dengar kabar di sana (Malaysia) sakit, di rumah sakit,” ungkap Kamil di Kantor Disnaker Kabupaten Jombang, Rabu.

Rosita, tutur Kamil, adalah adalah anak semata wayangnya. Untuk membantu perekonomian keluarganya, anaknya berpamitan ke Blitar, Jawa Timur, untuk bekerja.

Hanya saja, lanjut dia, dia dan keluarganya tidak pernah memperoleh kabar dari Rosita sejak kepergiannya ke Blitar tersebut.

Setelah lewat dari 2 tahun, kabar mengejutkan justru diterima Kamil. Anaknya dikabarkan berada di sebuah rumah sakit di Malaysia, dalam kondisi sakit.

“Saya ingin anak saya pulang. Saya mohon anak saya bisa dipulangkan dari sana (Malaysia),” kata Kamil.

Kabar awal dari medsos

Agus Rudianto (39), salah satu kerabat Kamil mengungkapkan, kabar terkait kondisi Rosita diperoleh Kamil dan keluarganya dari media sosial.

Informasi awal yang beredar di media sosial, Rosita sedang mengalami sakit parah dan sedang mencari keluarganya di Indonesia.

Kabar tersebut membuat keluarga terkejut. Keluarga juga tidak lantas percaya. Sebab, Rosita pamit bekerja ke Blitar.

Hingga akhirnya, seorang pria yang tersambung melalui video call, memberitahukan kondisi Rosita sedang terbaring lemas di ranjang rumah sakit.

"Sampai beberapa hari kemudian, ada seorang pria mengaku bersama Rosita. Katanya Rosita belum sadar dan membutuhkan uang untuk pengobatan,” ungkap Agus.

Dijelaskan Agus, untuk memastikan kondisi dan keberadaan Rosita, pihak keluarga telah melaporkan hal itu ke Polda Jawa Timur serta ke Disnaker Kabupaten Jombang.

“Kami bingung ini benar apa tidak, takutnya penipuan. Kami tidak pernah tahu kabarnya setelah pamit kerja ke Blitar, tapi ternyata sekarang ada di Malaysia," ujar dia.

Koordinasi dengan BP3MI

Kepala Disnaker Kabupaten Jombang Isawan Nanang mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di Surabaya terkait kabar yang dialami Rosita.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan BP3MI di Surabaya. Surat resmi dan berkas pengaduan, langsung kami kirimkan hari ini,” kata Isawan.

Informasi awal, sebut dia, nama Rosita Sari tidak ada dalam database Disnaker Kabupaten Jombang, sebagai tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Jombang yang bekerja di luar negeri.

“Kalau dari database kami tidak ada. Tapi dengan pengaduan ke BP3MI di Surabaya, harapannya bisa segera dilakukan kroscek dan semoga lokasinya bisa segera teridentifikasi,” ujar Isawan.

“Kalau lokasi sudah teridentifikasi dengan benar, kemungkinan proses pemulangan akan lebih cepat, sesuai harapan keluarga,” lanjut dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/21/074230578/ayah-di-jombang-kaget-anaknya-dikabarkan-sakit-di-malaysia-padahal-pamitnya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com