Salin Artikel

Soto Gondanglegi Malang, Soto Khas Rasa Terasi yang Berdiri Sejak 1967

Dengan cekatan, Teguh meracik soto untuk dihidangkan bagi para pelanggannya.

Sekilas tidak ada yang istimewa dari warung soto bernama Warung Soto Pak Djimin itu, dibanding warung soto lainnya. Luas lapaknya hanya seluas sekitar 2x2 meter persegi.

Pelanggannya berdatangan silih berganti ke Warung Soto Pak Djimin itu. Dari sisi lokasi, bisa dibilang tidak cukup strategis.

Para pelanggan harus masuk dan menyusuri lorong-lorong pasar tradisional Gondanglegi, Kabupaten Malang untuk sampai ke warung itu.

Namun, warung soto dengan ciri khas kuah yang dominan rasa terasi dan udang itu sudah melegenda, terutama bagi warga setempat. Sebab, warung itu sudah ada lebih dari 5 dekade karena berdiri pada 1967 silam.

"Orang-orang menyebut soto kami sebagai soto khas Gondanglegi," ujar Teguh saat ditemui, Selasa (19/11/2024).

Sebab, menurut Teguh, sejak didirikan oleh almarhum Pak Torjo, soto Pak Djimin itu dikenal mempunyai resep yang berbeda dengan soto pada umumnya.

"Kalau soto pada umumnya, mungkin dagingnya menggunakan daging ayam, tapi kami menggunakan daging sapi," ujarnya.

Daging sapi itu dipotong-potong dengan ukuran kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam adonan kuah yang sudah dibumbui dengan aneka rempah-rempah.

Lebih dari itu, Warung Soto Pak Djimin memiliki resep rahasia dari kelezatan rasa sotonya, yakni rasa terasi dan udang yang begitu kuat pada kuahnya.

"Kami memasukkan terasi dan udang lebih banyak dalam adonan kuah, sehingga rasa terasi dan udang itu lebih dominan," tuturnya.

"Itu adalah resep pakem, turun temurun sejak dari kakek saya dulu," imbuhnya.

Secara visual, kuahnya terlihat lebih pekat dan kental. Setelah adonan kuah sudah siap, daging sapi segar yang sudah dipotong-potong kecil akan dimasukkan ke dalam adonan kuah.

Kemudian diaduk hingga matang dan bumbu meresap ke dalam daging.

"Setelah matang, maka soto siap dihidangkan pada pelanggan," ujarnya sambil tersenyum.

Dalam racikannya, kuah soto beserta daging akan dituang ke dalam mangkok berisi nasi. Kemudian akan diberi toping toge dan potongan bawang daun.

"Akan lebih nikmat kalau disantap dengan sate komo dan tempe, serta kerupuk kulit sapi," terangnya.

Setiap porsi, Teguh mematok harga Rp 12.000 per mangkok. Ia juga menerima pesanan katering untuk warga-warga yang menggelar hajatan.

"Publik figur yang pernah makan di sini bassis Band Slank, Ivanka, diajak temannya, warga asli Malang sini, yang juga pelanggan setia kami," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/19/170737878/soto-gondanglegi-malang-soto-khas-rasa-terasi-yang-berdiri-sejak-1967

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com