Sebenarnya, KPU Jawa Timur dan Polda Jatim menyediakan layar lebar di luar gedung. Namun ternyata layar tersebut tak difungsikan untuk menampilkan live streaming acara debat tersebut.
Truk LED Foton milik Polda Jatim justru cuma menampilkan layanan iklan Pilkada sepanjang diparkir di halaman Grand City Surabaya, sejak sore hari.
Sehingga, para pendukung yang berada di luar gedung tidak dapat melakukan nonton bareng (nobar), dan lalu lebih memilih berkaraoke di luar gedung.
“Kami ke sini mendukung Bu Risma dan Gus Hans. Supaya nggak jenuh dan heboh karena capek dari sore,” kata salah satu pendukung Risma-Gus Hans, Saiyah (61).
Mereka juga membawa satu sound system berukuran cukup besar. Dua mikrofon dipakai untuk menyanyikan sejumlah lagu dangdut.
Sementara pendukung lain ikut menikmati sambil berjoget. “Kami bawa sendiri salon (sound system),” ucap perempuan asal Surabaya tersebut.
Sementara itu, pendukung paslon nomor urut 1 dan 3 memilih bersantai sambil tidur-tiduranan sambil mengobrol di halaman gedung.
Tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat memantau berjalannya debat. “Nggak masalah nggak masuk karena di dalam kan sudah ada (pendukung undangan),” ucap salah satu pendukung Khofifah-Emil, Brodin (36).
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/18/215239178/tak-bisa-pantau-debat-pilgub-jatim-pendukung-karaokean-di-luar-arena