Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, terhitung sejak Senin (11/11/2024) kemarin, jumlah blanko e-KTP hanya tersisa 4.200 lembar.
"Stok blangko yang ada tinggal 4.200, sehingga kami mengajukan permohonan. Tapi dapatnya sekitar 2.000 sampai 4.000 (blangko)," kata Eddy, saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2024).
Dengan demikian, kata Eddy, pihaknya membatasi pencetakan blangko e-KTP untuk sementara. Sebab, jumlah 4.200 tersebut bisa langsung habis jika tidak diatur kepengurusannya.
"Kalau cetak semua itu per hari bisa sampai 1.500 (permintaan), kalau itu ya dua hari sudah kosong. Jumlahnya terbatas, kami prioritaskan yang mendesak, kami lakukan pencetakan," ujar dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, memprioritaskan tiga golongan yang bisa mencetak e-KTP. Salah satunya, para pemilih pemula agar bisa memberikan suaranya di Pilkada 2024.
"Kami prioritaskan itu pemilih pemula, kedua lansia (lanjut usia) dan orang yang pindah masuk yang dulunya KTP-nya bukan Surabaya menjadi Surabaya, itu yang kami prioritaskan," ungkap dia.
Oleh karena itu, lanjut Eddy, bagi masyarakat yang kehilangan KTP akan diminta mengaktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hal tersebut bisa sebagai pengganti sementara.
"Atau masyarakat juga bisa melakukan upaya permohonan pencetakan KTP itu melalui aplikasi E-Sule yang ada di kelurahan, dengan melampirkan alasannya," ucap dia.
"Misal ketika mengajukan permohonan cetak KTP karena mau untuk keperluan opname di rumah sakit. Bukti pendukungnya nanti akan di analisa oleh teman-teman verifikator," tutup dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/12/145617978/blangko-e-ktp-di-surabaya-menipis-prioritas-untuk-pemilih-pemula