KOMPAS.com - Suara tangisan bayi di atap rumah menggemparkan warga Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/11/2024).
Bayi perempuan malang itu ditemukan dalam kondisi baru lahir, terbungkus kaus. Lalu tampak masih ada tali pusar menempel di bayi tersebut.
Namun menurut Ketua RT 006 Dadang Harjogunawan, beberapa bagian tubuh bayi tersebut tampak bekas gigitan semut.
"Tubuhnya normal semua organ. Memar gak ada. Luka gak ada," katanya, Minggu (3/11/2024).
Pelaku ditangkap
Aparat kepolisian setempat segera tiba di lokasi usai mendapat laporan warga. Lalu usai melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi, polisi mengamankan orangtua bayi tersebut, yaitu DB (20).
DB diketahui tinggal di Jalan Pacar Keling dan melahirkan bayinya sendiri di kamar mandi rumahnya tanpa bantuan medis.
Setelah melahirkan, DB menghubungi kekasihnya, DD (21), warga Jalan Kalijudan, Mulyorejo. Keduanya lalu memutuskan untuk meletakkan bayi tersebut di atap rumah tetangga DB.
Tak lama kemudian pemilik rumah terkejut karena mendengar suara tangisan bayi. Pemilik rumah menemukan bayi tersebut dan segera korban diberikan dan digendong oleh ibu pelaku perempuan.
"Setelah melakukan olah TKP, saya temukan bercak darah di tangga itulah kami menemukan, bahwa ini rumah sebelah yang melakukan pembuangan," kata Kapolsek Tambaksari, Kompol Imam Solikhin.
Seperti diberitakan sebelumnya, di hadapan polisi kedua tersangka mengaku malu dan akhirnya membuang bayi mereka.
Alasannya, bayi tersebut lahir saat mereka masih berpacaran, dan belum memiliki rencana untuk menikah.
"Kalau motifnya malu saja, karena berpacaran selama kurang lebih 1,5 tahun. (Hubungan) mereka diketahui orangtua berdua memang, cuman belum membicarakan terkait pernikahan," ujar Imam.
Atas tindakannya tersebut, DB dan DD dijerat menggunakan Pasal 778 undang-undang nomor 35 tahun 2014. Keduanya terancam hukuman minimal 7 tahun penjara.
(Penulis: Andhi Dwi Setiawan | Editor: Aloysius Gonsaga AE)
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/07/060750578/cerita-di-balik-penemuan-bayi-di-atap-rumah-warga-surabaya-pelaku-mengaku