Pasangan nomor urut 1 ini bertarung melawan pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak yang diusung koalisi besar dengan 15 partai politik yakni PSI, Nasdem, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PKS.
Ditambah PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan terakhir Partai Prima.
Luluk - Lukman juga akan bertarung melawan jago PDI-Perjuangan dan Partai Hanura, yakni pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta.
Luluk - Lukman mengusung visi Jawa Timur yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing, Inklusif, dan Berkelanjutan.
Lalu, ada lima misi yang akan diusung, di antaranya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih unggul, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas, serta mengurangi kesenjangan melalui pembangunan desa dan pembangunan antarwilayah.
Selain itu, juga memperkuat tata kelola pemerintahan daerah yang lebih terbuka, partisipatif, akuntabel, bebas korupsi, dan responsif gender, serta melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.
Setidaknya ada 15 program unggulan yang ditawarkan Luluk - Lukman kepada masyarakat Jawa Timur untuk mendukung visi dan misi yang diusung.
Salah satunya adalah Pesantren melek digital (Pesantren Metal). Program ini mendekatkan pendidikan pesantren dengan teknologi digital yang kedepan sudah menjadi keniscayaan.
"Santri harus siap dan sudah mulai beradaptasi dengan dunia digital mulai sekarang," kata cawagub Lukmanul Khakim.
"Jadi kita siapkan santri-santri ini agar bisa meningkatkan kapasitasnya di bidang teknologi ini, sehingga nantinya daya kemampuan individu santri bisa lebih meningkat," ujarnya.
Selain Pesantren Metal, salah satu program unggulan pasangan ini adalah Jatim Hilir. Program ini fokus pada hilirisasi produk pertanian, perikanan, kelautan, peternakan terintegrasi dengan sektor strategis seperti perdagangan, industri dan jasa.
Cagub Luluk Nur Hamidah mengatakan, hilirisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
"Jawa Timur yang dikenal sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi signifikan dalam sektor pertanian dan perikanan, memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan," katanya.
Namun, sebagian besar produk tersebut masih dijual dalam bentuk mentah sehingga kehilangan nilai tambah. Dengan pendekatan hilirisasi, Luluk dan Lukmanul berencana untuk memasarkan produk-produk ini dalam bentuk olahan bernilai tinggi.
Luluk memberi contoh produk pertanian seperti padi, sayuran, dan buah-buahan dapat diolah menjadi makanan olahan, sementara hasil perikanan dapat dijadikan produk siap saji yang lebih menarik bagi konsumen.
Untuk mendukung program hilirisasi ini, mereka berencana mengembangkan infrastruktur dan teknologi pengolahan, memberikan pelatihan kepada petani dan nelayan, serta meningkatkan akses pasar.
"Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan di daerah," jelasnya.
Melalui sinergi antara sektor pertanian, perikanan, dan industri, Luluk dan Lukmanul bercita-cita menjadikan Jawa Timur tidak hanya sebagai produsen, tetapi juga sebagai pusat inovasi produk yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Selain itu ada 12 program unggulan Luluk-Lukman. Berikut rinciannya:
1. Dana Abadi Pendidikan. Program ini menyediakan beasiswa dan Bantuan fiskal Pendidikan Kab/Kota untuk akses pendidikan berkualitas dan merata.
2. SEHATI. Program ini memberikan jaminan kesehatan kelompok rentan dan difabel didukung pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau di rumah sakit dan puskesmas di wilayah kepulauan atau wilayah terpencil.
3 1 Juta Sajadah, atau program pendampingan Sukses Usaha Dana Maslahah untuk 1 juta UMKM berbasis usahawan kelompok usia produktif.
4. Jatim Marketing Hub / JMH: Reformasi layanan Investasi Daerah untuk Jatim sebagai Pusat Logistik nasional.
5 Mandiri Pangan: Pendirian UPT Urusan Logistik Jatim untuk kemandirian pangan daerah dan stabilisasi harga produk pangan Jatim.
6. Jatim Konek: Pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi digital dan pasar dalam upaya peningkatan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, penyediaan kebutuhan investasi level nasional dan internasional serta pendukung inklusi sosial ekonomi dan mitigasi bencana.
7 Jatim Mabar: Membangun Jejaring Mahasiswa dan Anak muda Berwirausaha melalui dukungan Insentif Modal Kerja sebesar Rp. 25 Juta untuk 5.000 usaha rintisan/startup.
8. Getar Hak Ibu dan Anak: Gerakan Kesetaraan Hak Ibu dan Anak meliputi dukungan kapasitas kelembagaan dan anggaran pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak di seluruh Kab/Kota.
9. Jatim SIGAP: Solutif, Integratif, Akuntabel, Partisipatif menjadi prinsip pemerintahan provinsi Jatim dalam pelayanan publik berbasis teknologi digital SATU DATA JATIM dari tingkat desa/kelurahan, kab/kota sampai provinsi.
10 Jatim Go Green: Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui implementasi kebijakan Net Zero Emission berupa penerapaan ekonomi hijau (green economy) dan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT).
11. Jatim Green Budget: Insentif Fiskal berbasis Ekologi untuk peningkatan kapasitas fiskal kabupaten/kota dalam program strategis pelestarian lingkungan hidup;
12. Jatim Migran Crisis Center: Pusat Pelindungan Pekerja Migran dan Keluarganya, termasuk dalam upaya survailance pengasuhan anak dan mitigasi kesejahteraan keluarga pekerja migran.
Perlindungan sosial adaptif, melalui implementasi kebijakan sosial terpadu bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang inovatif dan tepat sasaran.
Catatan pakar
Pakar politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim mengapresiasi semua program yang ditawarkan pasangan Luluk - Lukman pada Pilkada Jatim.
Namun, dia memberikan beberapa catatan isu strategis yang setidaknya juga harus dimasukkan dalam program pembangunan Jawa Timur selama lima tahun ke depan.
Beberapa program tersebut yakni, mencakup persoalan teknologi untuk pengembangan ekonomi rakyat, akses dan transportasi publik, serta lingkungan hijau (green environment).
"Tiga agenda strategis itu belum banyak mendapat perhatian dan seharusnya tidak boleh dilupakan dalam membangun Jatim," katanya.
Menurut dia, bagaimanapun membangun Jatim bukan sekadar membangun di Jatim, tetapi membangun Jatim seutuhnya untuk masa depan Jatim 5 tahun ke depan.
Lalu, yang tidak kalah penting, kepala daerah Jatim juga harus bisa mengantisipasi perubahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kepala daerah harus menjadikan Jatim sebagai penghubung Nusantara dan juga memperkuat proyek strategis nasional, termasuk pemerataan pembangunan dengan menjadikan pusat-pusat pertumbuhan baru di Jatim untuk menjembatani disparitas antarwilayah," tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/02/151518078/program-luluk-lukman-pada-pilkada-jatim-ada-santri-metal-dan-hilirisasi