Salin Artikel

Antre Makanan, Suami Istri di Surabaya Tewas Saat Innova Tabrak Warung, Sempat Belikan Jajanan Anak

Kedua korban adalah Soegiono (53) dan Sri Ariani (48) warga tinggal di Jalan Kapas Madya, Kapas Madya Baru, Tambaksari, Surabaya.

Korban meninggalkan tiga anak yakni RO (24), PT (14) dan LO (13).

Tangis ketiganya pecah saat peti jenazah warna putih dan cokelat dikeluarkan dari dua ambulans yang berbeda pada Jumat sekirar pukul 14.30 WIB.

Kedua korban sempat disemayamkan di rumah duka, lalu dimakamankan di komplek tempat pemakaman umum (TPU) Rangkah Gang VII, Tambaksari, Surabaya.

Andi Sulistyono, tetangga korban mengatakan saat kejadian, suami istri tersebut berbelanja jajanan ringan di kawasan Pasar Kembang, Sawahan, Surabaya.

Jajanan ituadalah pesanan salah satu anaknya yang masih SMP untuk keperluan acara di sekolah pada pagi hari.

Setelah selesai membeli jajanan pesanan sang anak, keduanya kembali pulang. Namun di tengah jalan, hujan turun,

Keduanya pun menepi di sebuah warung makan di pinggir jalan sembari berteduh. Setelah rampung makan, keduanya berencana melanjutkan pulang ke rumah.

Nahas, saat di warung, keduanya diseruduk mobil yang dikemudikan oleh MAAR (22) yang berpenumpang empat orang.

"Mereka berdua meninggal di tempat kejadian. Sangat mendadak dan membuat kami semua terkejut," ujarnya saat ditemui awak media di rumah duka.

Andi mengatakan kedua korban dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.

"Bapak (korban meninggal dunia usai kecelakaan) itu orangnya baik, suka menyapa tetangga," pungkasnya.

Sementara itu RO, anak korban tak menampik bahwa kedua orangtuanya meninggal dunia tertabrak kendaraan saat sedang berteduh di warung makan tersebut.

"Iya kejadian tadi saat kondisinya hujan," ujar RO.

Sementara itu pemilik warung Usmanto, selamat dalam insiden tersebut. Ia mengatakan, saat itu ada beberapa orang yang sedang makan di warung nasi sambelan miliknya.

Semuanya aman-aman saja dan Usmanto beranjak dari warung untuk membuang sampah. Tiba-tiba ia mendengar suara benturan. Saat berbalik badan, ia melihat mobil melaju kencang dari selatan ke utara menabrak warung milik temannya.

Mobil tersebut lalu oleng dan juga menabrak warung milik Uswanto. Saat itu, ia melihat dua pelanggan yang sedang makan tewas tertabrak mobil tersebut.

"Yang meninggal satu perempuan satu laki-laki, sudah dibawa sama ambulans tadi sekitar jam 5 an," ucapnya.

Tak hanya dua orang yang tewas, menurut dia, ada korban yang mengalami luka-luka yakni penumpang dalam mobil tersebut serta ada tukang becak yang terkena serempet.

Insiden tersebut membuat warga sekitar geram dan mengamankan sopir mobil. Saat dimintai keterangan warga, Aril mengaku baru saja Halloween Party di salah satu klub malam Jalan Embong Malang

Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan sopir asal Kabupaten Sumenep tersebut tak membawa STNK dan tak memiliki SIM.

Menurutnya mobil yang dibawa adalah mobil sewaan dan pihaknya masih memastikan pemilik mobil warna putih tersebut.

"Kalau informasi yang kami dapat milik rental. Tapi sekali lagi ini masih proses pendalaman pemeriksaan. Kami masih fokus untuk meminta keterangan, karena mamang saksi saksi masih banyak di RS," ujarnya di Mapolda Jatim, pada Jumat (1/11/2024) siang.

Sementara itu Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi mengatakan diduga kuat pengemudi kehilangan konsentrasi pada saat bermanuver berbelok secara cepat ke sisi kanan jalan.

Akibatnya laju mobil melawan arus dan menabrak dua mobil dan satu motor milik pengunjung warung makan kaki lima yang parkir di bahu jalan.

Benturan yang kuat membuat bodi mobil menabrak para pengunjung yang sedang makan di deretn kursi warung makan tersebut. Polisi kemudian melakukan sampel darah dari sopir mobil.

"Diperiksakan darahnya ke RS Bhayangkara dulu (tes darah)," kata dua.

"Dari hasil pendalaman kami, hasil pemeriksaan sementara untuk pengendara mobil Toyota Innova atas nama MA, telah kami lakukan tes urine, dan hasilnya negatif. Namun kami masih melakukan tes lanjutan lagi, kandungan alkohol di tubuhnya," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga masih akan mencari tiga orang penumpang mobil bernopol W-1168-CQ itu yang berinisial ER, AC, dan FI.

Ia mengatakan ketiganya kabur sesaat setelah terjadi tabrakan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: Dita Angga Rusiana), Tribun Jatim

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/02/102100978/antre-makanan-suami-istri-di-surabaya-tewas-saat-innova-tabrak-warung

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com