Selain itu, posko kotak kosong juga didirikan sebagai wadah aspirasi warga yang menolak kehadiran pasangan calon tunggal di daerah tersebut.
Di kawasan Jalan Kelurahan Sebani, sejumlah baliho bergambar mirip surat suara dengan tanda centang di kotak kosong terlihat terpasang.
Baliho tersebut tepat berdiri di samping APK milik pasangan calon nomor urut 1, Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi.
Wawan Wahyudi, seorang warga yang melintas, mengaku terkejut dengan adanya pemasangan APK kotak kosong.
Ia hanya mendengar tentang kotak kosong dari pembicaraan sebelumnya, namun kini ia melihatnya secara langsung.
"Ya saya kaget juga. Kalau ada pilihan kotak kosong. Selama ini KPU atau Bawaslu jarang ngomong soal kotak kosong itu sebenarnya seperti apa dan bagaimana," ujar dia, Jumat (1/11/2024).
Ayik Suhaya, salah satu pendukung kotak kosong di Kota Pasuruan mengungkapkan, mereka yang memasang baliho ingin memastikan pendidikan politik dalam Pilkada Kota Pasuruan berlangsung adil.
"Karena KPU tidak memfasilitasi APK kotak kosong, maka kami bersama warga urunan (gotong royong) buat baliho ini. Ini menunjukkan bahwa orang mencoblos kotak kosong juga boleh dan tidak salah," kata dia.
Dengan adanya baleho kotak kosong, Ayik berharap angka partisipasi masyarakat tetap terjaga dan tidak apatis terhadap pilkada, meskipun hanya ada satu pasangan calon.
Ia menekankan, "golput" merupakan sikap politik yang mencerminkan kekecewaan terhadap pasangan calon yang tidak sesuai harapan pemilih.
"Maka harapan besar kami dari Forum Penyelamat Demokrasi Kota Pasuruan mengimbau warga yang tidak mendukung paslon, maka alternatifnya ya pilih kotak kosong. Jangan golput," kata dia.
Di Kota Pasuruan kali ini hanya terdapat satu pasangan calon, yaitu Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi, yang diusung oleh seluruh partai politik baik parlemen maupun non-parlemen.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/01/090839278/jelang-pilkada-kampanye-kotak-kosong-mulai-muncul-di-pasuruan