Salin Artikel

Pilkada Jatim 2024, Risma Berjanji Selesaikan Masalah Kekeringan di Wilayah Pegunungan Jawa Timur

Janji itu disampaikan Risma di depan ribuan kader PDIP dalam konsolidasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (28/10/2024).

Risma menuturkan persoalan kekeringan di wilayah pegunungan diketahuinya setelah berkeliling hampir ke seluruh wilayah di Jawa Timur.

"Saya ingin tahu bagaimana sebetulnya Jawa Timur itu. Nah saya dipeseni Ibu Megawati bahwa Trenggalek itu kekeringan. Setelah saya cek langsung, ternyata betul."

"Hampir semua wilayah pengunungan di Jatim kekeringan," kata Risma di hadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang hadir di lokasi Safari Politik dan Konsolidasi Ngawi-Tuban-Bojonegoro menghadapi Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur.

Gratiskan pendidikan

Tak hanya itu, Risma juga akan menggratiskan pendidikan hingga SMA/SMK di Jawa Timur jika terpilih sebagai Gubernur Jatim.

Program itu didapatkan berkaca pada pengalaman dirinya bertemu keluarga dengan anak kembar tiga di Banyuwangi.

Saat itu si ibu menceritakan malasahnya lalu meminta tolong karena tak sanggup menebus ijazah tiga anaknya yang ditahan karena belum membayar. Per ijazah harus membayar Rp 2 juta.

"Saya sudah hitung betul bagaimana kebutuhan itu. Maka program kita SMA dan SMK gratis,” kata Risma.

Sementara itu soal kesehatan, Risma mengatakan banyak yang mengeluh karena dipingpong soal layanan kesehatan. Untuk itu ia memiliki program gratis untuk sektor kesehatan.

"Insyaallah se-Jawa Timur bisa gratis untuk kesehatan. Maka tak ada alasan warga Ngawi tapi sedang ada di Jombang misalnya nanti bisa dirawat. Untuk itu kita akan penuhi kesehatan gratis," ujar Risma.

Sementara terkait infrastruktur, Risma mengatakan visinya membangun jalan menembus gunung di jalur lintas selatan hingga mengatasi masalah abrasi di Madura. Untuk itu bila jadi Gubernur Jatim, Risma akan lebih banyak turun ke masyarakat.

“Kalau insyaallah saya menjadi gubernur, saya mungkin takkan ngantor di Surabaya, tetapi banyak turun ke masyarakat untuk mengetahui apa masalah rakyat untuk dicarikan solusinya,” kata Risma.

Sementara itu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Risma sosok yang membanggakan bagi warga Jawa Timur karena gerak kemanusiaannya untuk rakyat miskin. Model kepemimpinan yang dibangun Risma sudah terlihat di Kota Surabaya.

"Surabaya menjadi monumen yang hidup yang membuktikan rekam jejak kepemimpinan Bu Risma untuk rakyat, bukan untuk diri dan keluarganya. Sementara yang lain itu kan digerakkan oleh berbagai kepentingan kekuasaan,” kata Hasto.

Ia mengatakan, dukungan spontan terhadap Risma-Gus Hans terus meningkat. Hal ini merepresentasikan dukungan secara kultural terhadap apa yang terjadi di Jatim kepada sosok Risma dan Gus Hans.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/28/191707678/pilkada-jatim-2024-risma-berjanji-selesaikan-masalah-kekeringan-di-wilayah

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com