Salin Artikel

Menilik Visi Misi Risma-Gus Hans, Jatim Resik untuk Kesejahteraan Warga

Dalam visi misi itu, Risma-Hans menyoroti birokrasi antikorupsi untuk kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan dokumen yang diunggah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Visi Jatim Resik itu digagas demi tercapainya masyarakat adil, makmur, berkepribadian, dan berkeadaban.

Selain itu, Risma juga menyinggung terkait visi misinya saat pembukaan debat pilihan kepala daerah (Pilkada) Jatim 2025, di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (18/10/2024) lalu.

"Resik artinya birokrasi pemerintahan yang berintegritas," kata Risma.

Selain itu, Risma juga membahas, lima misinya yang masih berkaitan dengan Jatim Resik dalam debat. Pertama, reformasi Birokrasi untuk menghadirkan layanan publik yang bersih dan anti korupsi.

"Kami memiliki program, Resik itu adalah salah satu layanan modal kami. Karena kalau kita semua bersih, maka semua pelaksanaan pembangunan akan berjalan efisien dan efektif," ujarnya.

Kemudian, misi Risma lainnya adalah ekonomi kerakyatan dan inklusif yang dicapai melalui anggaran pro rakyat dan kebijakan partisipatoris. Dia menyambungkannya dengan pentingnya kohesi sosial.

"Ketahanan sosial dipengaruhi ketananan ekonomi, kesenjangan ekonomi itu harus diturunkan. Masyarakat harus lebih sejahtera untuk bisa mengakses semua layanan Pemerintah lebih baik," ungkap dia.

Lalu, sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berakhlak melalui layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas, merata dan terjangkau. Hal itu disinggung saat membahas tingginya anggka kematian penyakit stroke.

Risma menjanjikan bakal memberikan universal health coverage (UHC) atau sistem penjaminan kesehatan gratis bagi seluruh penduduk. Jika berhasil memenangkan Pilkada Jatim.

"Berdasarkan data, dokter untuk spesialis jantung dan stroke itu sangat kurang, karena itu, kami akan memberikan beasiswa untuk para dokter yang akan mendapatkan dokter spesialis," ucap dia.

Keempat, misi Risma, adalah infrastruktur berkualitas dan terkoneksi lintas wilayah untuk rakyat yang selaras dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Politikus PDI Perjungan (PDI-P) itu mengungkapkan, salah satu daerah yang mengalami permasalahan infrastruktur adalah Madura. Daerah tersebut bahkan mengalami krisis air.

"(Permasalahan Madura) ertama adalah masalah air, beberapa titik yang saya kunjungi semua kekurangan air. Jangankan untuk pertanian, untuk kehidupan sehari-hari saja tidak ada," kata dia.

Terakhir, yakni Kesejahteraan sosial yang merata dan berkeadilan serta pemajuan kebudayaan yang menghormati eksistensi budaya lokal, hak-hak minoritas dan kebutuhan kelompok rentan.

"Tidak ada yang membedakan, siapa si kaya, siapa si miskin, siapa yang hitam, siapa yang putih, semua sama di mata tuhan. Itu adalah salah satu penghargaan untuk sesama toleransi," tutup Risma.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/24/172405178/menilik-visi-misi-risma-gus-hans-jatim-resik-untuk-kesejahteraan-warga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com