Salin Artikel

Debat Pilkada Batu, Kris Dayanti Ditanya soal Desa Wisata, Apa Jawabnya?

Paslon ini pun mendapat giliran pertanyaan dari panelis dengan terlebih dahulu mengambil kode soal.

Pertanyaan dalam map tersegel itu ternyata tentang strategi yang ditawarkan soal pengembangan desa wisata berjalan tanpa persaingan yang tidak sehat antardesa di Kota Batu.

Kris Dayanti-Dewa diberi waktu menjawab selama dua menit 30 detik.

Dengan kerap melihat catatan di mejanya, KD -sapaan akrab Kris Dayanti- mengatakan, pariwisata yang cocok diterapkan di Kota Batu yakni pariwisata terintegrasi.

Baik itu terintegrasi antara lingkungan dan pertanian, serta pemerintah kota, masyarakat, dan juga investor.

Dia mencontohkan, di Desa Gunungsari, Kota Batu. Di sana, dia menemukan banyak ikon wisata yang bisa ditonjolkan dan diyakini mampu dieksplorasi secara meluas ke luar negeri.

Kemudian, beberapa desa di Kota Batu dapat menyedot puluhan ribu wisatawan untuk berkunjung.

"Kemudian pada tahun 2023 jumlah desa atau kelurahan sudah dalam kategori desa dan kelurahan maju, dan ditargetkan di tahun 2024 desa dalam kategori mandiri."

"Yaitu Desa Oro-Oro Ombo, Desa Sidomulyo dan Desa Pandanrejo, Desa Tulungrejo, RKPD Kota Batu tahun 2025."

"Desa-desa tersebut menjadi desa yang memiliki kunjungan banyak wisatawan hingga mencapai 20.000," kata KD.

Menurut dia, adanya konsep desa wisata diharapkan dapat terkelola dengan baik. Sehingga, kunjungan wisatawan yang ada dapat terus meningkat.

"Dan berbagai cara sudah kita lakukan salah satunya program misi kedua paslon ketiga yaitu mengadakan festival atau event di setiap desanya."

"Dan tentu hal tersebut akan menambah ketertarikan bagi wisatawan untuk berkunjung ke desa-desa di Kota Batu," kata KD.

Selain itu, dikatakan pula, penting untuk merangkul 24 kepala desa dan lurah yang ada di Kota Batu untuk terus memberikan penebalan atau upgrade desa wisatanya.

Menurut dia, wisatawan akan datang bisa berkali-kali apabila ada penawaran-penawaran atau tampilan-tampilan yang lebih menarik.

"Pasti akan jadi jauh lebih tereksplor desanya, dan saya yakin 24 desa di Kota Batu ini memiliki keunikan."

"Karena apa yang ada di Kecamatan Bumiaji tentunya dengan wisata agronya, dan Kecamatan Batu dengan wisata ekonomi kreatifnya, di Junrejo dengan wisata edukatifnya, dan juga pertanian," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/21/233154078/debat-pilkada-batu-kris-dayanti-ditanya-soal-desa-wisata-apa-jawabnya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com