Dalam agenda debat publik itu, ketiga Calon Wali Kota Batu dan Calon Wali Kota Batu tampak mengenakan kostum berbeda-beda dengan ciri khasnya masing-masing.
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu nomor urut 1, Nurochman - Heli Suyanto tampak mengenakan kemeja putih dengan udeng batik Shima Bhawana khas Kota Batu, serta menyandang syal batik.
Dalam penyampaian visi misinya, Nurochman dengan penuh keyakinan bahwa dirinya adalah warga asli Kota Batu.
"Kami berdua bangga sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yang lahir, tumbuh besar di Kota Batu. Sehingga kami banyak tahu tentang Kota Batu," kata dia.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Firhando Gumelar-H Rudi juga mengenakan kemeja putih, namun dibalut dengan blazer jins dari limbah tekstil Kota Batu.
"Ini sebagai simbol bahwa kita mampu men-support kegiatan pengolahan limbah sampah di Kota Batu yang cukup viral beberapa waktu lalu," ungkap dia.
Dalam penyampaian visi misinya, Firhando Gumelar tampak bangga menjadi satu-satunya calon Wali Kota Batu termuda.
"Salam hormat kepada senior kami calon nomor urut 1, Bapak Nurochman-Heli Suyanto dan calon nomor urut 3, Mbak Yu Kris Dayanti serta Mas Kresna," ujarnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3, Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Prosakh kompak mengenakan kostum batik Sekar Jagat Nusantara Khas Batu dengan motif bantengan.
Batik itu dikenakan Kris Dayanti sebagai bawahan kebaya dipadukan dengan atasan berwarna merah, serta diikat sogan dengan motif yang sama. "Batik ini asli karya wong Batu," tutur dia.
Tidak mau kalah dengan calon yang lain, Kris Dayanti juga menunjukkan keaslian dirinya sebagai orang Kota Batu.
"Meskipun saya berpindah-pindah daerah dengan karir musik saya, dan lama di Jakarta. Tapi KTP saya tetap asli Wong Batu," ujarn dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/21/222044778/debat-pilkada-calon-wali-kota-batu-beradu-kostum-asli-kota-batu