Salin Artikel

Balita Lidya Selamat dalam Kecelakaan Maut Elf di Tol Pasuruan-Probolinggo

Lidya adalah anak dari sopir mobil travel elf, M. Adi Ifannor, dan Eliana, warga Dusun Peyangan, Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

"Iya benar, balita (Lidya) selamat. Dia anak dari sopir elf dan istrinya Eliana yang duduk di depan," ungkap AKBP Imet Chaerudin Tamsil, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim.

Saat perjalanan dari Situbondo, Lidya duduk bersama ibunya, Eliana, yang menemani suaminya yang mengemudikan kendaraan tersebut.

Setelah kecelakaan terjadi, Lidya ditemukan selamat, sementara kedua orangtuanya meninggal dunia. 

"Sang bayi selamat dari maut. Kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga," tambah AKBP Imet.

Kecelakaan maut ini terjadi saat travel elf bernomor polisi M 7419 UA menabrak pembatas jalan dengan kecepatan tinggi di KM 814 l, tepatnya di Desa Cukur Gondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut menimpa kendaraan travel berpenumpang belasan orang di Tol Pasuruan-Probolinggo pada Senin (21/10/2024) dini hari. Akibat kejadian itu, lima orang meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka-luka.

Kecelakaan tersebut menimpa travel elf bernomor polisi M 7419 UA. Kendaraan itu menabrak pembatas jalan dengan kecepatan tinggi di Km 814 l, tepatnya di Desa Cukur Gondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Tiba-tiba, kendaraan tersebut menabrak sesuatu sebelum akhirnya menabrak gadril (pembatas jalan) hingga bagian depan kendaraan ringsek.

"Nah kami memastikan apakah sebelum menabrak gadril itu disebabkan menabrak sesuatu atau kendaraan lain. Karena usai kejadian, di TKP elf terhenti melintang dengan kondisi ringsek," terangnya.

Akibat kecelakaan tersebut, lima orang meninggal dunia dan tujuh penumpang lainnya mengalami luka ringan.

Lima Korban Meninggal Dunia:

1. M. Adi Ifannor (23), asal Dusun Peyangan, Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

2. Eliana, asal Dusun Peyangan, Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

3. Darwiono (28), asal Telaga Asri, Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.

4. Muslih (60), asal Desa Sanggrahan, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

5. Hanija (67), asal Laok Saba, Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.

Tujuh Korban yang Mengalami Luka-Luka:

1. Satrami (64), asal Pecinan Selatan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

2. Muhammad Samsul Arifin (23), asal Lenteng, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

3. Moh. Ma'ruf Al Ansori (25), asal Polai, Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

4. Aril Arifin (18), asal Desa Rongirong, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.

5. Lidya (Balita), asal Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

6. Riska (Balita), masih dalam proses pendataan.

7. Ahmad Ubaidillah (19), asal Sekolahan, Desa Wudarapayung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/21/201219978/balita-lidya-selamat-dalam-kecelakaan-maut-elf-di-tol-pasuruan-probolinggo

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com