Salin Artikel

Andalkan Reog, Ponorogo Masuk Nominasi Jejaring Kota Kreatif UNESCO

PONOROGO, KOMPAS.com – Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, masuk dalam nominasi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2024. Ponorogo tampil dengan kesenian khasnya, Reog Ponorogo.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhi mengatakan, Kabupaten Ponorogo masih dalam nominsai anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) bersama sejumlah kota lainnya di Indonesia.

“Ponorogo diumumkan sebagai nominasi melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (14/10/2024),” kata Judha melalui pesan singkat, Senin (21/10/2024).

Judha menambahkan, selain Ponorogo, daerah lain yang masuk dalam nominasi adalah Kabupaten Bantul, Kota Tangerang, Kabupaten Buleleng, Kota Malang dan Kota Makassar.

Ponorogo masuk dalam nominasi setelah mendapat penilaian tahap akhir yang dilakukan oleh Tim Panselnas yang dipimpin oleh Taufik Rahzen sebagai pengarah Panselnas Kemenparekraf. Tim Panselnas turun lansung ke Ponorogo pada 26-27 September 2024.

“Ponorogo dinominasikan dengan sektor unggulannya katagori craft dan folk art yang berbasis pada seni pertunjukan Reog Ponorogo,” imbuhnya.

Sebelumnya, tahun 2023 Kabupaten Ponorogo juga masuk dalam enam besar nominasi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023. Namun, Ponorogo disisihkan oleh Kota Surakarta dan Kota Depok.

“Tahun lalu (2023) kita menjadi 6 besar, di mana yang dinominasikan Indonesia dari sektor unggulan craft and folk art adalah Kota Surakarta,” ucapnya.

Judha mengatakan, Ponorogo ditetapkan sebagai nominasi UCCN dengan mengusung Reog Ponorogo. Kini, Reog Ponorogo sedang diusulkan agar segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia UNESCO. Usulan ini tinggal menunggu sidang di Paraguay pada 2-7 Desember 2024 mendatang.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mencanangkan pengembangan kebudayaan dalam RPJPD 2024-2045.

“Harapannya akan menjadi jejaring sesama kota kreatif dunia, sharing kerja sama antar-negara sesama kota kreatif sedunia. Ponorogo akan mendapatkan spirit dan inspirasi kreatif dari kota lain yang akan diadopsi oleh masyarakat Ponorogo untuk  berkreatif,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/21/084858178/andalkan-reog-ponorogo-masuk-nominasi-jejaring-kota-kreatif-unesco

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com