Hingga saat ini, belum dapat dipastikan jenis jajanan yang menyebabkan tumbangnya ratusan jemaah tersebut, mengingat jajanan yang dibagikan terdiri dari berbagai jenis.
Kepala Kepolisian Sektor Pare, Inspektur Satu (Iptu) Sarwo Edi, menjelaskan, polisi masih dalam tahap awal penyelidikan.
"Masih sebatas mengumpulkan sampel makanan yang dibagikan panitia," ujar Iptu Sarwo Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Fokus utama pihak kepolisian saat ini adalah penanganan terhadap para korban, yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan.
"Kami fokus dulu pada penanganan korban, itu yang utama," tegas dia.
Sarwo Edi juga menyampaikan, jumlah pasti korban masih dalam pendataan.
Sebelumnya, jemaah selawat dan pengajian di Desa Krecek mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh camilan yang dibagikan oleh panitia.
Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit, termasuk RS HVA Tulungrejo dan RS Kabupaten Kediri (RSKK), untuk mendapatkan pertolongan.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/10/02/071103378/selawat-di-kediri-berujung-keracunan-massal-polisi-ambil-sampel-makanan