Salin Artikel

Mengenal Lukman-Fauzan dan Mathur-Jayus, Dua Paslon yang Bertarung di Pilkada Bangkalan

Keduanya adalah pasangan Lukman Hakim-M. Fauzan Jakfar dan Mathur Husyairi-Jayus Salam.

Kedua paslon tersebut ditetapkan melalui rapat pleno tertutup komisioner di Kantor KPU Bangkalan, Jalan RE Martadinata, Minggu (22/9/2024).

"Hari ini, Minggu, tanggal 22 September 2024, dua pasangan calon telah resmi ditetapkan oleh KPU Bangkalan (Lukman-Fauzan dan Mathur-Jayus)," kata Ketua KPU Bangkalan Elmi Abbas, Minggu.

Pasangan cabup dan cawabup Lukman Hakim-M. Fauzan Jakfar diusung oleh 12 partai parlemen dan non parlemen, yakni PKB, Gerindra, PDI-P, Hanura, Perindo, Nasdem, PSI, PKS, Golkar, Demokrat, Buruh dan PAN.

Sedangkan pasangan cabup dan cawabup Mathur Husyairi-Jayus Salam diusung PPP, PBB, PKN dan Partai Gelora.

Profil Lukman-Fauzan

Lukman Hakim yang lahir di Bangkalan pada 20 Oktober 1980, resmi mencalonkan diri sebagai Bupati Bangkalan untuk periode 2024-2029.

Lukman Hakim dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mentereng.

Lukman Hakim menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang dan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Trunojoyo Madura.

Selain pendidikan formal, ia juga menimba ilmu di beberapa pesantren ternama seperti PP Nurul Cholil Demangan, PP Darul Ulum Jombang, dan PP Ibnu Cholil Bangkalan.

Pengalaman organisasinya meliputi berbagai posisi penting seperti Wakil Ketua PMII Rayon Fisip UMM, Wakil Ketua PMII Komisariat UMM, dan Pengurus PC PMII Kabupaten Malang.

Ia juga pernah menjabat sebagai Pengurus BEM Universitas Muhammadiyah Malang, Sekretaris Aliansi Kepala Desa Kecamatan Geger, Ketua Ranting NU Desa Katol Barat, Pengurus MWCNU Kecamatan Geger, dan Ketua BPD Desa Katol Barat.

Lukman Hakim juga memiliki pengalaman kerja yang mumpuni, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, Bangkalan, selama dua periode pada 2005-2019.

Sementara wakilnya, M. Fauzan Ja'far lahir pada 11 Oktober 1978 di Bangkalan. Politisi PKB ini aktif di berbagai organisasi dan dunia politik.

Fauzan memulai pendidikan di SDN Basanah, Kecamatan Tanah Merah kemudian melanjutkan ke MTs dan MA Manbaul Hikam, Kecamatan Burneh.

Ia meraih gelar S1 di bidang agama dari IAIN Sunan Ampel Surabaya dan gelar hukum dari Universitas Kartini Surabaya. Tak berhenti di situ, Fauzan melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Trunojoyo Madura dan memperoleh gelar Magister Hukum.

Sejak masa kuliah, Fauzan aktif dalam berbagai organisasi. Ia memulai karier organisasinya di PMII IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1998 dan berkiprah di berbagai organisasi mahasiswa dan kepemudaan.

Beberapa posisi penting yang pernah dipegangnya antara lain Ketua IKAMABA Surabaya, Wakil Ketua PC IPNU Kabupaten Bangkalan, Pengurus Pusat IPNU, hingga Dewan Penasehat PC GP ANSOR Bangkalan pada tahun 2023.

Di bidang profesional, Fauzan memiliki pengalaman dalam kepemimpinan dan manajemen. Ia menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Bangkalan selama dua periode (2009-2019).

Selain itu, Fauzan aktif dalam pengembangan olahraga sebagai Ketua KONI Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2019 hingga sekarang. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur BUMD PT Sumberdaya Bangkalan (PERSERODA) pada periode 2021-2023.

Pada Pemilu Legislatif 2024, Fauzan terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Namun, ia memilih mundur untuk maju sebagai calon wakil bupati Bangkalan.

Profil Mathur-Jayus

Mathur Husyairi Lahir di Sambas, Kalimantan Barat pada 4 Juni 1975. Selama puluhan tahun, Mathur dikenal sebagai aktivis antikorupsi yang kerap turun ke jalan dan bersuara lantang menyuarakan antikorupsi dan ketidakadilan.

Karena lantang bersuara, Mathur Husairi bahkan pernah ditembak pria misterius pada Selasa, 20 Januari 2015.

Meski berdarah Madura, Mathur memulai pendidikannya di SDN Teluk Nangka 25, Sambas, Kalimantan Barat, dan melanjutkan ke MTs Yasti, Sambas, Kalimantan Barat.

Ia kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, Pamekasan, Jawa Timur. Selain itu, Mathur juga menimba ilmu di Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan, Pamekasan, dan Darus Sholah an Nawawiyah, Pakong, Bangkalan.

Mathur meraih gelar S1 di IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan konsentrasi Pendidikan Agama Islam pada tahun 2001. Baru-baru ini, ia menyelesaikan pendidikan S2 Magister Kebijakan Publik di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2024.

Dalam dunia organisasi, Mathur memiliki rekam jejak yang panjang. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator Gerakan Peduli Sosial (GPS) Surabaya pada tahun 1999, Ketua DPC Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) di Surabaya pada tahun 2000-2001, dan Wakil Sekretaris BEM IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2000-2001.

Selain itu, ia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris PC GP Ansor Cabang Bangkalan (2007-2011) dan Sekretaris Jenderal Pengurus Cabang Persatuan Sepakbola (PSSI) Kabupaten Bangkalan (2008-2010).

Mathur memiliki pengalaman kerja yang beragam, mulai dari Asisten Pribadi Anggota DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa (2001-2002), Pendamping Program Aksi Menangani Dampak Kenaikan BBM (PAM-DKB) Provinsi Jawa Timur (2006), hingga Pendamping Program Jaring Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial (JPES) Provinsi Jawa Timur (2007-2008).

Ia juga pernah menjadi Anggota Panitia Pengawas Pemilu Bupati Kabupaten Bangkalan (2008) dan Ketua Panitia Pengawas Pemilu Gubernur Jatim (2008-2009).

Selain itu, Mathur pernah menjabat sebagai Government and Public Relations di PT. Petroleum Ltd (2009-2010), Koordinator Program Jalan Lain Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) Provinsi Jawa Timur (2010-2011), dan peserta International Visitor Leadership Program (IVLP) Accelerating Anti-Corruption Efforts di Amerika Serikat (2017).

Pada periode 2019-2024, ia menjabat sebagai Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Pada Pileg 2024, Mathur sempat mencalonkan diri kembali sebagai calon anggota DPRD Provinsi Jatim, namun perolehan suaranya tidak cukup.

Di Polkada Bangkalan 2024, Mathur akhirnya mendapatkan amanah dan kesempatan untuk maju sebagai calon bupati Bangkalan diusung PPP, PBB, Partai Gelora dan PKN.

Sementara wakilnya, Jayus Salam, lahir di Bangkalan pada 1 Maret 1976 dan tinggal di Desa Aengtabar, Kecamatan Tanjungbumi, Bangkalan dan menjadi kepala desa di daerah tersebut.

Sebelum menjabat kepala desa sejak 2017, Jayus Salam sebelumnya juga aktif di berbagai organisasi dan pekerjaan.

Jayus memiliki pengalaman di berbagai organisasi, mulai dari menjadi Humas NU Kecamatan Tanjungbumi (2005-2008), Wakil Senat Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (1995-1997), hingga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Islam (1994).

Ia juga terlibat dalam UKM Sepak Bola UMY (1996) dan berbagai organisasi lainnya seperti Korwil Madura Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (2023-Sekarang), Asosiasi Kepala Desa Bangkalan (2018-Sekarang), APDESI (2023-Sekarang), PPMBSI Jawa Timur (2024-Sekarang), dan KNPI Bangkalan (2013-2018).

Dalam karir profesionalnya, Jayus saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Aengtabar sejak 2017 hingga sekarang.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Bangkalan (2018-Sekarang), Korwil Madura Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (2023-Sekarang), dan Ketua APDESI Bangkalan (2023-Sekarang).

Jayus juga aktif dalam PPMBSI, baik di tingkat Jawa Timur maupun Kabupaten Bangkalan.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/23/140608578/mengenal-lukman-fauzan-dan-mathur-jayus-dua-paslon-yang-bertarung-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com