Diketahui saat masih menjadi Wali Kota Surabaya pada 2014, Risma menutup lokalisasi tersebut.
"Kemarin waktu aku berangkat ke KPU, tiba-tiba dia ngomong 'Bu, Bu, aku orang Dolly'," kata Risma, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (14/9/2024).
"Terus orang di belakang itu ngomong 'mantan, mantan, ngawur' saya bilang gitu kan. Terus habis gitu dia malah bilang 'iya, saya mantan'," tambahnya.
Risma mengungkapkan, warga tersebut merasa beruntung dengan penutupan Dolly karena dia selalu kesusahan mencari pekerjaan dengan alasan rumahnya di lokalisasi tersebut.
"Dia ngomong 'untung, Bu (ditutup), kalau nggak saya masih, 'monggo (silahan), Mas'. Terus dia ngomong, 'Bu, masalahnya gimana, saya lulus SMA, saya ngelamar kerja ke mana-mana nggak bisa'," ujarnya.
Risma mengatalan, orang tersebut akhirnya menerima pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kemudian, warga itu pun mendapat pekerjaan.
"Jadi itu yang harus kita jalankan dulu supaya mereka yakin, saya keluar ada jaminan bahwa saya tidak kelaparan. Saya yakin kalau tawar anak itu pasti bisa, orang sekarang ada Dolly Corner di Singapura," jelasnya.
Adapun Risma bersama Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), maju di Pilkada Jatim diusung oleh PDI Perjuangan (PDI-P).
Pasangan bakal calon lainnya ada Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emili Elistianto Dardak didukung 15 partai, yakni PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, Partai Garuda, dan Partai Prima.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/15/162432978/risma-dan-kenangan-warga-eks-dolly-sekarang-saya-punya-pekerjaan