Kepala Operasional UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, Anang Yuwono mengatakan, kendala yang dihadapi para petugas saat memadamkan api yakni tinggi bangunan yang terbakar.
Para petugas membutuhkan waktu sekitar dua jam lebih untuk memadamkan api. Total ada 44 petugas damkar yang diterjunkan.
"Jujur para petugas kendalanya ketika memasuki area terbakar (yang tinggi), kami butuh kendaraan damkar bronto skylift (untuk memadamkan api di bangunan yang tinggi)."
"Saya juga sempat tersengat listrik, tapi dari PLN cepat memadamkan listrik," kata Anang, Jumat (13/9/2024).
Pihaknya juga dibantu petugas dan kendaraan damkar dari Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang dan suplai air dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
Dijelaskannya, api berasal dari lantai 2 pasar, kemudian embusan angin yang cepat hingga merembet ke atas lantai 3. Pihaknya menerima laporan bahwa titik api berawal dari tempat penjual pakaian.
Pihaknya juga belum bisa menerangkan dugaan penyebab kebakaran karena masih dilakukan investigasi lebih lanjut. Barang-barang yang terbakar adalah pakaian, sepatu dan lainnya.
"Kondisi area yang terbakar untuk lantai 1 aman (atau tidak ada), untuk lantai 2 dan 3 mencapai 85 persen. Itu sekitar puluhan kios dan lapak."
"Untuk nilai kerugian masih kami hitung, tetapi bisa mencapai miliaran rupiah," katanya.
Bahkan, saat pemadaman terdapat pedagang yang ingin menyelamatkan barang-barang dagangannya.
"Tapi saya larang, karena daripada yang terbakar orangnya," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/13/220513678/kebakaran-pasar-comboran-baru-barat-kota-malang-kerugian-diperkirakan