Akibatnya, ada setidaknya sembilan pekerja yang menjadi korban, di mana salah satunya kritis dan satu lainnya tewas.
“Itu kejadian tadi saat angin kencang, lalu gudangnya ambruk,” kata Andianto, warga setempat pada Kompas.com melaluu sambungan telepon.
Menurut dia, ada beberapa orang yang sedang bekerja di gudang tersebut, termasuk istri Andianto. “Beruntung istri saya selamat," ujar dia.
Dia menjelaskan, saat angin kencang terjadi, gudang berbunyi keras, sehingga istrinya sempat melarikan diri.
Sedangkan, empat korban lain sudah dalam posisi tidak bisa melarikan diri, sehingga terkena runtuhan gudang.
Andianto mengatakan, gudang tembakau itu merupakan milik pribadi warga setempat. Ketika gudang ambruk, warga langsung berdatangan untuk mengevakuasi korban.
“Korban yang tertimpa bangunan langsung dibawa ke Puskesmas, saya turut mengantarkan,” ucap dia.
Sementara itu, petugas SPKT Polsek Mumbulsari Aiptu Lukman Hakim menambahkan, ambruknya gudang jelas disebabkan hantaman angin puting beliung.
“Tembok sebelah selatan gudang roboh ke dalam mengenai para pekerja,” ucap dia.
Dia menambahkan, ada sekitar delapan orang yang sedang bekerja di gudang tersebut, namun ada empat orang yang mengalami luka hingga meninggal dunia. “Yang meninggal itu atas nama Suama, usia 60 tahun,” tambah dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/12/171641978/gudang-tembakau-di-jember-ambruk-dihantam-puting-beliung-1-tewas