PASURUAN, KOMPAS.com - Keluarga besar Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tidak menyangka Gus Ipul akan menjadi Menteri Sosial (Mensos) di kabinet Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Sebab, selama ini Gus Ipul sibuk sebagai wali kota Pasuruan dan sekretaris jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Keluarga hanya berharap agar Gus Ipul selalu amanah dan bermanfaat pada jabatan apa pun, serta tidak korupsi.
"Sebenarnya kami keluarga kaget dan tidak menyangka jika kakak kami (Gus Ipul) jadi Menteri Sosial," terang Irsyad Yusuf, Rabu (11/9/2024).
Sebelumnya, Gus Ipul tidak pernah memberi tahu kepada keluarga akan jadi menteri. Selama ini, Gus Ipul hanya sering bercerita ringan soal kondisi NU atau pekerjaannya sebagai wali kota Pasuruan.
"Kalau soal menteri enggak pernah cerita. Bagi keluarga kami, pesan umi (ibu) yang selalu kami dengar, yakni harus amanah dan bermanfaat di manapun berada. Serta tidak korupsi," katanya.
Gus Irsyad mengungkapkan, selama ini kakak sulungnya itu aktif di berbagai organisasi sejak muda, baik di jabatan organisasi kemasyarakatan maupun jabatan formal.
Dia merupakan sosok yang disiplin waktu dan suka bergurau. Semua keluarga besarnya tidak heran kalau Gus Ipul dulu pernah jadi menteri atau DPR, kemudian terjun ikut pemilihan wali kota tahun 2020.
"Meski suka bergurau tapi dia disiplin. Apalagi kalau punya acara. Harus sesuai jam saat hadir," terangnya.
Untuk diketahui, Saifullah Yusuf merupakan putra sulung dari lima bersaudara, putra dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholicha Chasbullah. Lahir di Purwosari Kabupaten Pasuruan, 28 Agustus 1964.
Selama karir politik dimulai sejak 1999 silam, dia pernah menjadi anggota DPR, menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wakil gubernur Jawa Timur dua periode dan terakhir menjadi wali kota Pasuruan.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/11/185014078/pesan-keluarga-untuk-gus-ipul-manfaat-amanah-dan-tidak-korupsi