Peristiwa tersebut viral di media sosial baru-baru ini. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, belasan kucing mati itu terjadi dalam hari yang sama pada 27 Juli 2024.
Kucing-kucing itu tiba-tiba tak bergerak, kaku dan matanya melotot.
"Kemudian sama warga dikubur tidak jauh dari perumahan ini, awalnya dikira dipukul orang, tapi sepertinya memang diracun."
"Kalau makan tikus enggak mungkin, ada yang bilang diberi potas, tapi belum tahu pastinya," katanya, Rabu (11/9/2024).
Dikatakannya, kejadian serupa juga pernah terjadi pada Maret 2024. Saat itu satu kucing yang dirawat warga mati dengan kondisi berada di gorong-gorong dan hidung berdarah.
Kucing-kucing itu dirawat oleh warga yang sama.
"Sempat dibelikan susu beruang sama air kelapa katanya, tapi enggak selamat, kondisinya kejang-kejang," katanya.
Dikatakannya, selama ini warga tidak mempermasalahkan keberadaan masyarakat yang memelihara kucing.
Warga menduga salah satu warga lainnya memberikan racun. Sebab, salah satu warga tersebut pernah menyampaikan ke warga bahwa dirinya mematikan anjing.
"Yang dipelihara orang-orang rata-rata kucing domestik atau Jawa," katanya.
Sementara itu Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Polsek Sukun untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Kami masih berkoordinasi dengan Polsek Sukun terkait hal tersebut," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/11/155228778/belasan-kucing-di-kota-malang-mati-mendadak-diduga-diracun