Salin Artikel

Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang Ditargetkan Rampung Awal Januari 2025

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, bahwa Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menargetkan revitalisasi harus rampung pada Januari 2025.

Target percepatan itu berkenaan untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Begitu padat, ada shalat Tarawih, ada shalat Hari Raya Idul Fitri itu kan padat-padatnya Alun-Alun Merdeka. Sehingga kan sangat tidak etis dan sangat tidak baik, nanti kelihatan kalau masih di dalam masa pembangunan," kata Noer Rahman, Minggu (8/9/2024).

Ada beberapa area di Alun-Alun Merdeka yang memerlukan pembaharuan fasilitas di antaranya, area bermain anak atau playground, air mancur, toilet, ruang disabilitas, dan pemasangan ornamen.

"Memang harapannya sih memang kualitas-kualitas, kalau Pak Pj Wali Kota harusnya kualitas-kualitas yang terdepan. Kualitas yang lebih baik lah paling tidak," katanya.

Revitalisasi ini akan menggunakan dana hibah Corporate Social Responsibility (CSR) dari bank daerah di Jawa Timur. Namun, Noer Rahman belum bisa menyampaikan nilai nominalnya.

Dia hanya menyampaikan, bahwa rencana revitalisasi Alun-Alun Merdeka sejak tahun 2023 lalu.

Noer Rahman sendiri tidak mengerti mengapa belum dapat dilakukan hingga pertengahan tahun 2024.

Belum lagi, target waktu yang ada harus melewati proses tender, pemilihan konsultan perencana, konsultan supervisi, dan yang lain sebagainya.

Pemkot Malang juga sudah bertemu dengan bank daerah tersebut beberapa waktu lalu.

"Jadi sudah sampai topik pembahasan terkait dengan konsep perencanaan yang akan dibuat. Tentunya di dalam konsep perencanaan akan ada nilai yang dituangkan, dalam RAB-nya. Tetapi kemarin enggak sampai membahas tentang itu. Jadi sebuah konsep perencanaan saja," katanya.


Terpisah, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan berharap, pengerjaan proyek revitalisasi ini bisa lebih cepat rampung dari jadwal semestinya. Meski begitu, kualitas pengerjaan tetap harus diutamakan.

Masyarakat pun tidak perlu menunggu lama lagi untuk menikmati wajah baru Alun-alun Merdeka Malang.

"Revitalisasi Alun-Alun Merdeka ini merupakan bentuk kepedulian dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Maka dari itu besar harapan kami agar proses pembangunan bisa dipercepat," katanya.

Lebih lanjut, Iwan juga menyampaikan ada hal yang perlu diperhatikan terkait revitalisasi Alun-Alun Merdeka, yakni tersedianya sarana dan prasarana mumpuni yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

Iwan menegaskan walaupun diharapkan dapat selesai lebih cepat, tapi kualitas pembangunan juga harus menjadi perhatian prioritas.

"Pemilihan material pembangunan seperti paving dan fasilitas umum lainnya termasuk toilet, untuk tetap mengedepankan kualitas materialnya agar kebermanfaatannya dapat terasa hingga jangka waktu yang panjang," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/08/195416878/revitalisasi-alun-alun-merdeka-kota-malang-ditargetkan-rampung-awal-januari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com